Ekowisata adalah suatu kegiatan wisata atau tourism di mana para wisatawan diajak mengunjungi suatu daerah yang masih alami dan para wisatawan diharapkan mempunyai tanggung jawab terhadap proses konservasi alam dan peningkatan kemampuan ekonomi penduduk lokal yang tinggal di daerah tersebut.Â
Ekowisata ini menekankan berwisata ke  suatu daerah di mana kekayaan flora dan fauna serta kebudayaan setempat yang dijadikan andalan  pemikat suatu kegiatan wisata.
Seperti kita ketahui bersama proses deforestasi mengubah hutan hujan tropis menjadi perkebunan sawit telah menjadikan alam Kalimantan Barat yang awalnya hutan hujan tropis yang lebat menjadi perkebunan sawit yang gersang.Â
Hal ini berdampak besar terhadap ekosistem, banyak populasi orang utan, burung dan anggrek hutan yang tidak lagi mempunyai tempat tinggal walaupun dilain pihak proses deforestasi menjadi perkebunan sawit mampu menggerakan ekonomi masyarakat untuk sementara waktu.
Di Riam Angan Tembawang kita akan menemukan sungai yang amat jernih dengan batu batuan yang tampak jelas dan ikan ikan yang berenang bebas disekitarnya, pemandangan seperti ini agak sulit didapatkan di sungai-sungai lain yang ada di Kalimantan Barat karena hampir sebagian besar air sungai sudah berwarna coklat kotor karena tercemar oleh kegiatan pertambangan emas ilegal.Â
Berbagai kegiatan yang bisa dilakukan di Riam Angan Tembawang adalah kemping, berenang, memancing atau hanya sekedar duduk duduk santai di tepi sungai.
Selain sungai yang jenih di daerah hutan Angan Tembawang ini masih didapatkan pohon-pohon kayu berukuran besar dan tinggi ,beraneka ragam anggrek hutan yang berwarna indah, Â pokoknya boleh dikatakan siapapun yang hobi berwisata ke alam terbuka akan merasakan sensasi damai di tempat ini dan pasti tidak mau pulang.
Ketika suatu daerah mempunyai hutan alami yang begitu cantik kenapa pemerintah setempat tidak menjadikannya suatu tempat wisata yang bisa mendatangkan pundi-pundi untuk  penduduk lokal?Â
Jawabannya tentu banyak sekali selain akses jalan yang belum memadai faktor sumber daya manusia nya juga masih harus dibenahi, seandainya kawasan ini sudah sangat terbuka untuk masyarakat umum  niscaya akan banyak sampah plastik bertebaran, karena kebiasaan orang Indonesia walaupun katanya pencinta alam tetapi hobinya buang sampah sembarangan.Â