Mohon tunggu...
Suseno Pranoto
Suseno Pranoto Mohon Tunggu... Guru - guru yang ingin terus berguru

Senang baca-baca, traveling_picnic, mendaki gunung_camping, ngaji, ngopi-ngopi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.2

1 Maret 2024   06:55 Diperbarui: 1 Maret 2024   07:04 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan 'Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya' dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.

Seorang  pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya yaitu seorang pemimpin yang dapat mengelola, mengatur, menata berbagai sumber daya yang terdapat di sebuah sekolah. Pemimpin tersebut menganggap semua asset yang dimiliki sekolah adalah sumber kekuatan untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui proses pendidikan dalam berbagai macam bentuk program-program yang dijalankan di sekolah. Model pengelolaan sumber daya yang digunakan oleh pemimpin pembelajaran tersebut adalah dengan pendekatan berbasis aset, bukan dengan model pendekatan berbasis masalah.

Seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya mampu mengimplementasikannya di semua tempat seperti dalam ruang-ruang kelas, area sekolah, dan lingkungan masyarakat. Mulai dari ruang kelas, seorang pemimpin pembelajaran dapat mengelola kelas agar menjadi tempat yang bersih, menarik dan nyaman untuk peserta didik sehingga memberi pengaruh positif dalam proses KBM. Bersama dengan peserta didik guru dapat membentuk ruang kelas sedemikian rupa supaya bisa menambah semangat belajar anak-anak muridnya, misalnya dengan menempelkan poster-poster pendidikan, hasil karya murid, kata-kata mutiara, dan lain-lain.

Selanjutnya penerapan pada level sekolah dengan berkolaborasi antara seluruh warga sekolah mulai dari unsur pimpinan, manajemen, rekan sejawat, dan karyawan dalam berbagai program kegiatan untuk terlaksananya proses pendidikan. Melalui proses rapat kerja dibuat bersama program yang memaksimalkan semua aset yang ada di sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka untuk mengembangkan potensi peserta didik. Misalnya dalam program sekolah yang merupakan kolaborasi antara semua warga sekolah, dibuat program yang memanfaatkan semua potensi yang ada, misalnya kegiatan shalat Jum'at di masjid sekolah untuk peserta didik yang muslim, mereka dilibatkan secara bergantian untuk menyiapkan semua yang terkait seperti petugas muadzin, absensi, kebersihan dan peralatan. Kegiatan lain misalnya dalam acara hari HUT RI, Pensi, PHBI, guru, panitia, peserta didik semuanya berkolaborasi dengan berbagai macam kontribusi untuk terselenggaranya acara tersebut di sekolah.

Kemudian penerapan dalam pengelolaan sumber daya dalamP masyarakat melalui melakukan kerja sama dengan tokoh masyarakat seperti orang tua murid ketua RT, RW, tokoh agama yang memiliki kemampuan untuk berbagi pengalaman, ilmu, donasi, dan sebagainya untuk kepentingan proses pembelajaran untuk kemajuan semua peserta didik. Diantara contohnya, sering kali dalam kegiatan shalat Jum'at di masjid sekolah untuk petugas khutbah Jum'at di jadwalkan juga dari tokoh agama dari sekitar sekolah, demikian juga untuk PHBI. Untuk memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba, pencegahan tauran pelajar, bekerjasama dengan BNN dan kepolisian. Kesemuanya itu adalah upaya pemimpin pembelajaran untuk pemberdayaan sumber daya yang ada dalam masyarakat untuk kepentingan dan kemajuan peserta didik.

Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.

Pengelolaan sumber daya yang tepat dari seorang pemimpin pembelajaran yaitu dapat dikatakan pengelolaan yang menggunakan pendekatan berbasis aset. Dengan pendekatan tersebut tentunya akan memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap kualitas pembelajaran, karena dengan pengelolaan ini akan dapat menemukenali semua potensi yang ada pada semua aset yang terdapat di sekolah. Semua aset yang sudah ada dapat digunakan, disinergikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran karena semua aset yang ada dipandang positif dan dipercaya ada manfaatnya, dapat memberi kontribusi sesuai dengan keadaannya.

Semua aset sebagai sumber daya yang terdapat di sekolah dianggap sebagai kekuatan yang dapat diberdayakan dalam pembelajaran. Meskipun belum sesuai harapan suatu aset tetap dapat diberdayakan, misalnya dari pengalaman yang ada di sekolah tempat penulis bertugas, pernah ruang kelas yang masih kurang sebagai alternatif gantinya menggunakan ruang serba guna untuk belajar murid, lapangan olah raga yang kurang disiasati dengan memanfaat lapangan sepak bola di luar sekolah yang lebih luas dan dekat dari sekolah, anggaran untuk PHBI terbatas dari dana BOS ditutupi dari uang infaq sukarela sumbangan guru dan peserta didik, dan lain-lain. Dengan berbagai upaya tersebut maka peningkatan kualitas pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik dapat diwujudkan di sekolah.

Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.

Materi dalam modul ini tentunya mempunyai hubungan yang kuat dengan modul-modul sebelumnya yang pernah penulis pelajari selama proses PGP angkatan 9 ini. Mulai dari modul 1.1 tentang filosofi pemikiran KHD mengenai pendidikan, misalnya seorang CGP sebagai pendidik yang juga merupakan   pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya yang ada di sekolah akan mengarahkan CGP untuk selalu menuntun semua kodrat peserta didik sesuai dengan kodrat alam dan zaman, dalam menggunakan aset yang ada memperhatikan kesesuaian dengan kodratnya alam dan zamannya. Contoh pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan aset akan memanfaatkan aset yang ada berdasarkan kodrat alam dan zaman dari  peserta didik dalam proses pendidikan, dan program sekolah.

Kemudian pada modul 1.2 mengenai nilai dan peran guru penggerak, seorang pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya harus selalu ingat terhadap nilai-nilai Guru Penggerak yakni berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif. Adapun peran guru penggerak tersebut adalah menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru yang lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid, dan menggerakkan komunitas praktisi. Seorang calon guru penggerak perlu mengetahui, menghayati antara nilai dan peran guru penggerak tersebut agar dapat menjalankan perannya tersebut dalam kaitannya sebagai seorang pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun