Mohon tunggu...
Susanti Hara
Susanti Hara Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang pendidik yang suka berkreasi

Pembelajar aktif yang senang untuk terus berpartisipasi dan berkreasi untuk memberikan warna pada kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Disabilitas Menantang Hambatan, Camp Demokrasi Pendorong Kepemimpinan Generasi Muda Disabilitas

9 Maret 2020   13:57 Diperbarui: 9 Maret 2020   15:06 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aula berbentuk tenda dari kejauhan - Dok. Susanti Hara

Rizki Estrada, panggilan akrab Kang Rizki, sebagai Project Coordinator Youth with Disability Leadership Program, dari Perkumpulan Inisiatif Bandung mengawali kegiatan dengan sapaan ramahnya kepada peserta sebelum membuka kegiatan secara resmi.

Pembukaan Camp Demokrasi - DOk. Susanti Hara
Pembukaan Camp Demokrasi - DOk. Susanti Hara

Secara singkat, Kang Rizki menjelaskan tujuan kegiatan untuk menjelajahi salah satu tempat di Bandung yang suasananya masih penuh kesegaran. Kang Rizky pun memperkenalkan para fasilitator kegiatan, ada Kak Nandang dari DBI, Bu Kustini dari PPUA Jawa Barat, relawan DBI, dan APGI.

Mengutip apa yang disampaikan Kang Rizki, peserta yang terdiri dari mereka yang memiliki hambatan pendengaran, penglihatan, fisk, serta para pendampingnya akan menjelajah hutan rimba, perkebunan di tengah kota, mengkatulisasikan diri dalam setiap kegiatan bersama selama 2 hari 1 malam, beristirahat di dalam tenda, beradaptasi dengan lingkungan pepehonan kondisi alam sebenarnya, saling berbaur satu dan lain, jelajah  siang 20 hektar area Tani Kota.

Tempat menginap peserta - Dok. Susanti Hara
Tempat menginap peserta - Dok. Susanti Hara

Sedikit Mengulas kembali kegiatan sekolah kepemimpinan sebelumnya, Kang Rizki bersama Bu Kustini begitu senada menyampaikan mengenai hak pilih saja tidak cukup tapi bagaimana para disabilitas ini juga bisa percaya diri untuk dipilih, menjadi bagian dari KPU, menjadi petugas relawan demokrasi, dll.


Mengingatkan Kembali Sekolah Kepemimpinan - DOk. Susanti Hara
Mengingatkan Kembali Sekolah Kepemimpinan - DOk. Susanti Hara

Dalam hal kewarganegaraan, semua memiliki hak piliik  yang sama, harus kritis terhadap apa yang sudah dilakukan sebagai salah satu upaya terbaik dalam hal pelayana publik, dan masih banyak hal lainnya terkait pemberitaan di berbagai media.

Sebelum memulai berbagai kegiatan, Bu kustini melakukan tanya jawab dengan para peserta. Siapakah yang pernah naik gunung? Adakah kendala saat naik gunung dengan hambatan yang mereka miliki?

Salah seorang peserta daksa menyatakan pengalamannya pernah naik Gunung Tangkuban Parahu. Ya, mungkin untuk menjelajahi salah satu gunung yang terkenal dengan Kawah Ratunya, terbilang memiliki resiko tak terlalu berat karena jalanan yang sudah bersahabat, kecuali untuk menjelajahi area tertentu yang bertangga.

Para fasilitator memperkenalkan Tani Kota. Suatu tempat di lokasi beresiko sedang, tingkat bencana gempanya sedang. Namun untuk kenyamanan, Pak Nandang Noor dari Cahaya Inklusi Indonesia memberikan arahan prosedur  hal-hal yang harus dilakukan saat terjadi gempa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun