Mohon tunggu...
Susanti Hara
Susanti Hara Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang pendidik yang suka berkreasi

Pembelajar aktif yang senang untuk terus berpartisipasi dan berkreasi untuk memberikan warna pada kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Arti Magang bagi Seorang Siswa Tunarungu

3 Januari 2020   12:34 Diperbarui: 3 Januari 2020   14:12 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar mendesain-Dok. Susanti Hara

Dua bulan menjelang awal tahun 2020, ada sesuatu yang unik di sekolah tempat saya mengajar. Salah satu siswa SMALB mengikuti Program Magang Disabilitas.

Program ini merupakan kerja sama antara berbagai pihak, di antaranya Konfederasi Anti Pemiskinan Indonesia, Save The Children, Botanina (perusahaan yang memfasilitasi penerimaan siswa magang), dan SLB-B Sukapura sebagai lembaga pendidikan penerima fasilitas soft skill siap kerja hingga siswa mengikuti program magang.

Idealnya, pelaksanaan magang untuk sekolah menengah kejuruan umum berlangsung selama 3-6 bulan. Namun untuk Program Magang Disabilitas ini tentunya berbeda. 

Pelaksanaan magang siswa luar biasa, tentu harus memerhatikan faktor kesiapan siswa itu sendiri sehingga tentunya pelaksanaan magang tidak selama berbulan-bulan. Selain itu kesiapan perusahaan dan kebutuhan perusahaan pun harus diperhatikan di antara berbagai faktor lainnya.

Sebelum mengikuti Program Magang Disabilitas di Botanina atau pun perusahaan rekanan lainnya, para siswa yang telah mengikuti kegiatan soft skill siap kerja ini membuat curriculum Vitae (CV). Saya tak melepas begitu saja, tapi memberi bimbingan seperlunya dari apa yang telah dituangkan dalam tulisan CV mereka.

Dari sekian CV yang telah dibuat para siswa, pihak perusahaan melakukan penyaringan. Dan, alhamdulillah, siswa berinisial T dari sekolah tempat saya mengajar lolos untuk mengikuti Program Magang Disabilitas di Perusahaan Botanina selama 10 hari. Selain T, ada satu siswa tunarungu yang berhambatan mendengar dari sekolah lain.

Belajar mendesain-Dok. Susanti Hara
Belajar mendesain-Dok. Susanti Hara
Bersama temannya, T memiliki tantangan untuk membuat desain pouch yang akan digunakan pihak perusahaan untuk memberikan gift kepada customer. Yap, setiap pembeli produk Botanina akan mendapatkan sesuatu yang khusus, bukan hanya produknya saja.

Mendesain-Dok. Susanti Hara
Mendesain-Dok. Susanti Hara
Ok, itu saat sudah berjalan dengan baik. Namun sebenarnya, tantangan terberat ada pada awal waktu. Masa ketika T ragu untuk mengikuti program magang. Hingga hari ketiga, barulah T tampak menikmati yang namanya magang.

Meski saya beraktivitas seperti biasanya mengajar di sekolah, dan T mengikuti program magang di daerah Cigadung, tapi saya tetap memantau melalui komunikasi jejaring WhatsApp.

Rasanya unik ketika hari kelima T membuat status rasa rindunya pada semua di sekolah. Alasannya adalah karena dia harus kerja. Yuk ah kita bold. Bagi T, magang itu sama dengan kerja. Bisa jadi itulah yang membuat pada awalnya T merasa segan mengikuti magang, karena baginya akan ada beban kerja.

Namun setelah berhari-hari di tempat magang, suasana tempat kerja, pekerjaan yang dilakukannya, dan para pembimbing di sana telah membuatnya nyaman dan dapat mengikuti kegiatan dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun