Mohon tunggu...
Sonya Alkorisna
Sonya Alkorisna Mohon Tunggu... Guru - Sator Arepo Tenent Opera Rotas

DoubleO and family is Evrything

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Catatan Wisuda

8 Oktober 2018   10:11 Diperbarui: 8 Oktober 2018   10:23 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susana Alkorisna, SPd

Wisuda merupakan kegiatan seremonial pelantikan kelulusan bagi para mahasiswa yang telah meneyelesaiakan studi di Perguruan Tinggi yang selanjutnya saya sebut PT. Di STKIP Sabtu Paulus Ruteng kegiatan yang sama dilakukan pada Sabtu 06-10-2018. Dari sekian banyak wisudawan, saya salah satunya. 

Wisuda menjadi mimpi sejak kecil dan bahagia karena menjadi nyata saat itu.  Perasaan haru dan bahagia saya rasakan. Aku bahkan tak sempat menahan hair mata yang terpaksa membasahi pipi merah meronaku :), saat mengucap Janji Sarjana. Aku menangis  bahagia mengenang suka  duka perjuangan untuk diwisuda. Itu semua menyadarkan saya bahwa untuk mencapai sesuatu butuh proses dan pengorbanan sekalipun terasa pedih.

Kebahagiaan wisuda ini sempurna sebab ada keluarga khususya Papa Mama dan adik. Tidak hanya itu sahabat dan kenalan juga mengucapkan selamat meski berjauhan. Kepada mereka semua aku ucapkan terima kasih, sudah mendukung dan memberi warna indah di hari wisudaku. Terima kasih untuk semua kebaikan, aku berutang budi untuk itu. Terima kasihku juga kepada almamater tercinta.

Wisuda selain sebagai tanda akhir dari studi di PT juga menjadi awal berkarya di dunia pendidikan khusus untuk saya yang memilih menjadi guru SD. 6 Mengutip perkataan  sahabat Fr. Ferdi, SMM

"Matahari terbit di timur dan akan selalu terbenam di barat. Manusia akan selalu melangkah sejauh nafas kehidupan masih bersamannya. Itulah realitas kehidupan yang mana manusia akan selalu berjuang mengisi setiap kesempatan yang ada. Hari kemarin kamu berjuang, dan hari ini kamu menikmati hasilnya, tapi besok? entalah apa arti hari esok untukmu. Bagi seorang pemahat hari esok adalah memahat, bagi seorang pelukis hari esok adalah melukis, tapi bagi seorang guru hari esok adalah peluang membagi ilmu pengetahuan. Tak ada  emas dan permata  berharga yang sanggup kuberikan dihari yang melukis keindahanmu ini, tapi jadilah seperti pelita yang selalu memberikan terang bagi orang yang masih ada dalam kegelapan akan ilmu pengetahuan."

Bersama  ini teruntuk sejawat aku ucapkan selamat  meniti karir sesuai pilihan. Semoga menjadi sarjana yang adaptif, kreatif dan humanis. Salaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun