Sudah 2 tahun lebih kita menjalani kehidupan di tengah pandemi, rutinitas sehari hari yang berubah, karena kebanyakan aktivitas harus dilakukan dari rumah, mulai dari bekerja dari rumah, sekolah dari rumah, bahkan belanja keperluan sehari hari pun semua dilakukan tanpa keluar rumah. rasa jenuh pasti mulai timbul, karena pemandangan sehari hari yang hanya berupa layar komputer dan tembok kamar, setiap orang punya cara healing atau menghapus lelah masing -- masing, sekarang ini trend Work from Bali atau bekerja dari bali mulai menjadi trend di ibu kota karena pemandangan pantai dinilai sebagai suatu metode self -- healing atau penyembuhan sendiri yang paling mujarab dari lelah nya rutinitas sehari hari.
Selama pandemi ini setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa berat yang berpengaruh pada kelelahan mental. Penyebabnya beragam, ada yang karena masalah pekerjaan, keluarga, atau mungkin kurangnya interaksi dengan individu lainnya. Laporan terbaru dari  The Least and Most Stressful Cities Index 2021 menempatkan Jakarta ke daftar sepuluh kota dengan tingkat stres paling tinggi. Ibu Kota menempati posisi sembilan terbawah, dengan skor 41,8 dari skala 0-100 poin. Semakin rendah skor suatu kota, berarti tingkat stresnya makin tinggi.
 Tren masa kini mengatakan, self-healing ampuh untuk mengatasi kelelahan mental bagi orang-orang yang mengalaminya. Wisata self - healing ini semakin populer di tengah pandemi. Dan Bali tentu saja menjadi pilihan pertama destinasi di Indonesia untuk dikunjungi.
Yah walaupun datang ke tempat baru mungkin tidak pasti 100 persen menyembuhkan kegalauan. lalu muncul masalah baru, kalau lelah mental nya setiap minggu apakah harus setiap minggu ke bali? Wah berat di ongkos kalau gitu. Tentu tidak, disini penulis menemukan beberapa alternatif pantai dan tempat kunjungan di ibukota Jakarta yang tidak kalah menarik dan tentunya instagramable untuk posting wisata healing kalian.
Walaupun perlu di ketahui bahwa di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata memang masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, nah karena itu rekomendasi penulis tempat wisata ini turut memberlakukan prosedur Kesehatan yang cukup apik, dan semuanya ada di pinggiran Jakarta, apa saja si Wisata Healing alternative ini?
1. San Antonio dan Batavia CoveÂ
kalau mendengar namanya pastinya langsung terbayang objek wisata ala  cowboy yang ada di luar negeri di San Antonio, Texas, Amerika, tapi jangan salah Jakarta pun punya San Antonio sendiri, objek wisata San Antonio dan Batavia Cove yang ini terletak di Golf Island, Pantai Indah Kapuk menjadi tempat favorit yang dikunjungi wisatawan saat ini. Tempat ini merupakan Pulau Reklamasi yang tengah dibangun menjadi sebuah kawasan baru di sekitar Jakarta. Pantai ini mengambil konsep ruang terbuka dengan pemandangan langsung menuju laut sangat cocok bagi pengunjung yang gemar berfoto.
Di Kawasan ini juga terdapat lintasan panjang yang bisa digunakan untuk bersepeda maupun jogging. Jangan khawatir bagi pengunjung yang tidak membawa sepeda, banyak tempat penyewaan sepeda, skuter, mobil-mobilan hingga tandem yang bisa dinikmati oleh semua usia disini. Kisaran harga sewanya pun bervariasi dan tidak berat dikantong, mulai dari Rp25.000 hingga Rp75.000 per jam.Â
Selain itu, pengunjung yang datang ke San Antonio tak perlu khawatir akan lapar dan haus. Terdapat tenant-tenant yang menjual aneka makanan dan minuman mulai dari hidangan Indonesia sampai Internasional. San Antonio dan Batavia Cove inipun dilengkapi fasilitas tempat cuci tangan umum dan WC yang tentunya sangat bersih. Selama pandemi ini, semua pengunjung boleh memasuki area ini. Yang terpenting tetap taat pada prokes yang berlaku. San Antonio PIK Â ini buka setiap hari mulai pukul 07.00 sampai pukul 22.00 WIB.
2. Â Pantjoran PIK
Nah kalau yang ini adalah objek wisata yang bisa mengobati rasa kangen kita untuk jalan -- jalan keluar negeri yang tidak bisa kita lakukan selama pandemic, yaitu wisata China Town atau nama lainnya Pantjoran PIK. Ketika berkunjung di Pantjoran PIK pengunjung disambut dengan gapura besar berwarna merah yang merupakan Ikon dari Pantjoran PIK ini. Tersedia banyak spot foto unik yang bisa dinikmati pengunjung yang suka ber swafoto. mural artistik, juga turut menghiasi tembok tembok Pantjoran PIK  mural nya turut bervariasi dari pertandingan kungfu, mural pasar serba ada, mural penampilan barongsai, mural dari sebuah kedai teh, sampai mural penempa pedang. Pengunjung pun dapat berfoto dengan menggunakan kostum tradisional Tionghoa karena disini ada booth tempat penyewaan kostum  dan latar belakang suasana lokasi Pantjoran PIK ini dan mereka memiliki booth untuk menyewa kostum tersebut dengan harga yang sangat ramah di kantong.
Pantjoran PIK ini merupakan wisata kuliner yang di kembangkan oleh Agung Sedayu Group dan Salim Group yang mulai buka di pertengahan November 2020, disini berbagai macam kuliner jajanan peranakan turut disajikan, dari jajanan tempo dulu yang legendaris, hingga menu tradisional semua bisa ditemui disini. Jajanan khas daerah yang dapat dinikmati mulai dari kopi, es campur, bakpao, kuotie, chi cong fan, nasi campur, nasi hainan, sampai bakso dan tahu aci semua ada disini dan uniknya penyajiannya pun mirip dengan penjual jaman dulu yaitu dengan gerobak.
Walaupun mayoritas menjual makanan non halal, tapi ada beberapa makanan halal yang aman dikonsumsi oleh pengunjung muslim. Jadi, tak perlu khawatir untuk para pengunjung muslim yang ingin kulineran di Pantjoran PIK. Pantjoran PIK buka setiap hari, mulai Senin sampai Minggu pukul 07.00-21.00 WIB saran penulis, kalau ingin berkunjung kesini lebih baik pagi karena memang di sore hari apalagi weekend pengunjung nya lumayan banyak.Â
3. Â Pantai Pasir Putih
Tidak jauh dari San Antonio dan Pantjoran PIK ada objek lain nih yang tidak kalah menariknya untuk penyuka outdoor atau pantai, untuk para penikmat pantai pasir putih tidak perlu jauh jauh ke bali sebab Pantai Pasir Putih di Kawasan PIK 2 ini tidak kalah indahnya. Â Yah walaupun di pantai ini pengunjung tidak diperbolehkan untuk berenang di kawasan pantai. Para pengunjung tetap dapat menikmati suasana syahdu pinggiran pantai dan healing dengan mendengarkan deburan ombak dari pesisir pantai. Â Karena Pasir di Pantai Pasir Putih PIK 2 ini cukup lembut sehingga jika ingin piknik atau sekedar duduk duduk saja cukup nyaman disini dan pantai ini buka setiap hari dari jam 15.00 -- 19.00 WIB.
Terdapat cukup banyak sarana pelengkap di .Pantai Pasir Putih PIK 2 ini  Di ada area parkir, mushala untuk pengunjung muslim yang ingin sholat, toilet umum,  dan kurang berasa seperti di bali rasanya jika tidak ada live music dan di sini live music dapat dinikmati, jika pengunjung merasa lapar ada juga fasilitas food court disini, dan yang paling penting adalah tempat cuci tangan dan hand sanitizer dapat banyak di temukan disini. Dengan banyak nya fasilitas yang mumpuni membuat kita berpikir bahwa pasti mahal untuk berkunjung kesini? Tapi ternyata, kabar gembira untuk pengunjung yang ingin mengunjungi pantai ini, karena tidak ada pungutan biaya, alias gratis.
Nah gimana? Untuk healing ternyata tidak harus menempuh jarak jauh dan membuat dompet menangis kan ternyata? Jadi kapan nih kita healing di pinggiran Jakarta?
Artikel ini Ditulis oleh Susan Ardjawi & Velicia Noveti, Mahasiswa Pascasarjana STP Trisakti 2022Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H