Mohon tunggu...
Suryono Brandoi Siringoringo
Suryono Brandoi Siringoringo Mohon Tunggu... Jurnalis -

Aku bukan seorang optimis yg naif yg mnghrapkan harapan-harapanku yg dkecewakan akan dpnuhi dan dpuaskan di masa dpan. Aku juga bukan seorang pesimis yg hdupnya getir, yg trus menerus brkata bhw masa lampau tlh mnunjukan bhw tdk ada sesuatu pun yg bru dbwah matahari. Aku hanya ingin tmpil sbg manusia yg membwa harapan. Aku hdup dgn kyakinan teguh bhw skrng aku bru mlhat pantulan lembut pd sbuah kaca, akan tetapi pd suatu hari aku akan brhdpan dgn masa dpn itu, muka dgn muka.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Sampai Mahasiswa Menjadi Musuh Rakyat

25 Maret 2012   15:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:29 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_178255" align="alignnone" width="480" caption="Demo Kenaikan BBM (harianorbit.com)"][/caption] Ketika Demokrasi sebagai keyakinan,sebagai roh telah dipinggirkan oleh hegemoni materiil para aktor penguasa yang berwajah ganda. Nabi demokrasi sekaligus tirani. Mentalis penguasa yang otoriter disadari betul sebagai persoalan bersama yang mesti dilawan.Dan mereka senantiasa terus menerus melukai hati rakyat dengan menghambur-hamburkan uang rakyat. Sementara jutaan rakyat menderita. Sehingga Kritik lahir dari kegelisahan yang kongkrit. Dan Mahasiswa turun ke jalan-jalan sebagai ungkapan luapan kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah. Karena pada dasarnya setiap aksi-aksi yang dilancarkan Mahasiswa merupakan sebagai perjuangan idealitas rakyat melawan pemerintah. Dan Aksi turun ke jalan merupakan salah satu penyangga tegaknya demokrasi dinegara manapun, tindakan para demonstran penentu arah perpolitikan di negeri yang demokrasi ini merupakan salah satu bentuk penyampaian aspirasi yang efektif.

Dan ketika mahasiswa turun ke jalan ,pemerintah sering kali mengalami semacam fobia terhadap demonstrasi massa. Itu bisa kita lihat bagaimana reaksi presiden ketika menghadapi rencana-rencana massa turun ke jalan,seperti rencana Mahasiswa yang akan secara serentak di seluruh penjuru Negeri ini akan melakukan demonstrasi besar-besaran pada tanggal 27 maret 2012 mendatang.lihatlah tanggapan serius dari pemerintah dan komentar-komentarnya bernada cemas. Sikap presiden itu justru menggambarkan bahwa presiden kurang siap menerima kritik massa di jalanan. Hal itu ditakuti,tentu karena berkorelasi dengan pencitraan kepemimpinan yang dibangun. Semakin banyak bermunculan aksi massa dijalanan,citra sukses kepemimpinannya akan berkurang.

Namun sangat disayangkan kondisi saat ini dimana aksi massa turun ke jalan justru lebih kental dengan semangat pesanan dari pihak-pihak tertentu. Banyak mahasiswa sekarang yang sengaja dibayar untuk melakukan demonstrasi . Hal semacam itu bahkan sudah menjadi rahasia umum. Para aktivis mahasiswa banyak kehilangan idealitas perjuangannya ketika disuguhi uang. Ketika para aktivis sudah dikendalikan oleh uang,aksi turun jalan tidak lagi menarik dan ironis. Jadi maklum kalau banyak masyarakat antipati dengan munculnya aksi-aksi mahasiswa. Mereka sepertinya kurang simpati,karena aksi mahasiswa tidak lebih dari sekedar sumber kemacetan lalu lintas. Masyarakat sudah mulai kritis terhadap aksi mahasiswa yang hanya pesanan. Sehingga masyarakat tidak tertarik bergabung dengan demonstrasi mahasiswa.

[caption id="attachment_178256" align="alignnone" width="565" caption="Aksi Anarkis Mahasiswa (medan.tribunnews.com)"]

1332688588723888262
1332688588723888262
[/caption] Jujur saja, rakyat bosan melihat mahasiswa demonstrasi yang kerap berujung Aksi Anarkis. Karena kita Turun ke jalanan mengatasnamakan suara rakyat maka Jangan sampai justru mahasiswa menjadi musuh rakyat.Aksi demonstrasi tak harus selalu meresahkan warga. Banyak cara-cara penyampaian aspirasi yang lebih efektif. Jika dalam setiap unjuk rasa selalu diwarnai dengan bentrok, tentunya yang banyak di-blow up media pun adalah peristiwa bentroknya. Bukan konsep isu atau masalah yang disuarakan. Sehingga, apa yang menjadi aspirasi pun tidak sampai kepada pengambil kebijakan. “Sampaikan aspirasi boleh, silahkan. Mahasiswa justru harus mengkritisi kinerja pemerintah, tetapi harus dengan konsep yang matang. “Sekarang kita melihat saat orasi bukan mengkritik, tapi menghujat dan dipenuhi caci maki. Tidak ada solusi yang ditawarkan,” Jangan sampai, mahasiswa yang awalnya berniat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, justru merugikan rakyat. Jangan lagi ada tindakan-tindakan anarkis. Mahasiswa itu bukan preman. Polisi juga bukan musuh bagi mahasiswa. Bukan zamannya lagi mahasiswa mengkritik dan Anarkis, apalagi sampai membabi buta.Bagaimanapun aksi-aksi Anarkis mahasiswa selama ini,telah dinikmati  media massa, baik cetak maupun elektronik, setidaknya lebih dari satu dasawarsa terakhir. Semoga saja aksi-aksi mahasiswa dalam menolak Kenaikan BBM yang marak terjadi saat ini. Betul-betul dari Aspirasi Rakyat.Mahasiswa harus lebih ilmiah dalam menyampaikan aspirasinya. Selain mengkritik, harus pula dibarengi dengan konsep-konsep berupa solusi atas persoalan yang terjadi. Bukankah mahasiswa merupakan agen perubahan sosial? . saatnya Mahasiswa mengubah perilaku yang dulu ribut mengkritik, sekarang harus aktif memberikan solusi. Demi mewujudkan agar mahasiswa kembali bertaji dan bergaung kembali dimata rakyat. Salam Mahasiswa,,,, Hidup Mahasiswa,,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun