2. Utomo (BUMDes Pelumbon, Cirebon)
- Menyoroti bahwa banyak BUMDes bingung dalam menentukan arah usaha.
- Regulasi belum menjelaskan secara rinci sektor yang boleh dikelola (misalnya, peternakan dengan siklus lebih dari 1 tahun).
- Mengusulkan bimbingan teknis lebih intensif untuk pengurus BUMDes, agar lebih siap mengelola dana besar.
3. Suryokoco Menanggapi
- Penguatan peran pendamping desa sangat krusial, karena kebijakan dari pusat selalu ditanyakan ke pendamping.
- Kemendagri perlu membuka ruang komunikasi yang lebih luas, misalnya forum tanya jawab rutin.
- Penyertaan modal ke koperasi harus dipastikan mekanismenya, apakah hibah atau investasi.
IV. Kesimpulan dan Rekomendasi
- BUMDes perlu membangun jejaring multi-pihak (BUMDes lain, swasta, koperasi, pemerintah daerah).
- Transformasi digital sangat penting untuk meningkatkan pemasaran dan efisiensi usaha.
- Dukungan administrasi untuk legalisasi BUMDes harus diperkuat, agar ribuan BUMDes yang belum berbadan hukum bisa segera aktif.
- Peran pendamping desa perlu diperjelas dan diperkuat, agar bisa membantu desa memahami regulasi baru.
- Pemerintah pusat dan daerah harus aktif dalam memberikan pelatihan dan pendampingan teknis kepada pengurus BUMDes.
- Strategi mitigasi risiko harus diperhatikan, seperti konflik internal, perubahan regulasi, dan akses pasar.
V. Penutup
Moderator Panudi menutup pertemuan dengan harapan bahwa jejaring BUMDes dapat semakin kuat, serta mengajak peserta untuk terus berdiskusi dan berkolaborasi dalam membangun ekonomi desa.
Dokumentasi :Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI