Menaiki kereta dengan harga tiket paling terjangkau dari Stasiun Kali Setali (Banyuwangi) ke Gubeng (Surabaya) memang memiliki banyak ragam cerita. Mulai dari penumpangnya yang tampak ramah dan tak segan untuk saling mengobrol satu dengan yang lainnya. Kondisi ini didukung dengan tempat duduk yang saling berhadapan. Satu sisi diatur 3 kursi berhadapan dan di sisi lain diatur hanya 2 kursi berhadapan. Duduk di gerbong kereta ini harus siap seandainya lutut beberapa kali bersentuhan dengan penumpang lain. Kursi bersandar tegak juga membuat punggung cukup melelahkan. Atau, kondisi toilet kadang membuat kita menepuk dada sebab ketika masuk toilet kita akan disambut dengan bau tidak sedap dan kadang ada jackpot kotoran yang masih tersisa di toilet.
Kondisi toilet kereta ini memang berbeda dengan kereta dengan harga tiket yang lebih mahal. Jika kereta dengan harga tiket lebih mahal biasanya sudah toilet duduk, sedangkan kereta ini masih toilet jongkok. Secara desain ruangan, toilet kereta ini diatur dengan cukup baik. Tidak ada masalah dengan desain toilet dan fasilitas ruangannya. Sebab, di dalam ruang toilet itu telah terdapat wastafel, tisu, dan sabun cuci tangan, mungkin juga pengharum ruangan (saya luput mengamati hal ini). Ruang toilet juga cukup lebar dan nyaman. Air bilas dari wastafel dan jet shower toilet juga berfungsi. Lalu, mengapa ketika masuk toilet ini begitu tak ramah di hidung?
Kesadaran penumpang kereta untuk menjaga fasilitas umum masih sangat rendah. Pengguna toilet belum dengan sadar dan masih acuh terhadap tanggung jawab untuk menjaga kebersihan toilet. Belum ada kesadaran bahwa selain mereka, masih ada orang lain menginginkan kondisi toilet bersih dan terhindar dari bau tidak sedap. Penumpang tidak bertanggung jawab pasti secara ala kadarnya membersihkan toilet setelah menggunakannya. Alhasil, kondisi itu akan terus menerus terjadi sebab pengguna lain masuk sudah dalam keadaan kotor dan berbau tidak sedap akan memikirkan bahwa “memang” seperti inilah kondisi toilet kereta ini.
Kesan “memang” seperti ini kondisi toilet kereta ini, tidak boleh terus diyakini oleh penumpang lain. Jangan karena tiket dibeli dengan harga terjangkau lantas dengan mudah memaklumi kondisi toilet seperti itu.
Ada beberapa cara mengatasi kondisi toilet kereta yang seperti ini. Cara paling efektif adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari penumpang. Alangkah indahnya jika penumpang dapat sadar membersihkan toilet setelah menggunakannya. Seperti dengan menyiram dengan benar toilet. Mengecek kondisi toilet supaya tidak ada kotoran tersisa di dalamnya. Jika berbau tidak sedap, penumpang bisa mengambil sabun cuci tangan secukupnya dan menyiramkan ke toilet untuk membilas dan menghilangkan baunya (ini cara yang saya lakukan untuk mengatasi bau tak sedap dari toilet di kereta).
Sebagai penumpang yang baik, salah satu tanggung jawabnya adalah menjaga kenyamanan toilet. Tanggung jawab ini tidak boleh dilimpahkan ke petugas kebersihan kereta. Sesering apapun petugas kebersihan membersihkan toilet, tanpa ada rasa tanggung jawab dari penumpang, toilet tetap kotor dan berbau tidak sedap.
Berhenti berpikir bahwa kita mendapatkan fasilitas minim ketika naik kereta dengan harga tiket terjangkau. Nyatanya, bukan tentang fasilitas melainkan kesadaran dan tanggung jawab kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI