Seharusnya aku tak kurang tak lebih/ hanya cukup diam mengagumimu/ hanya cukup diam mengagumimu/ tak berharap kau di sampingku//. Atau jika kita terjebak dalam perasaan seperti gambaran Mas Kukuh tersebut, dan anehnya kita merasa bahagia, boleh saja lanjutkan asalkan kita merasa bahagia. Cinta seharusnya memberikan kebahagiaan. Kebahagiaan semestinya melahirkan kedamaian. Sangat tepat Mas Kukuh menempatkan lagu tersebut masuk dalam albumnya berjudul “kudamai”. Damai yang datang bukan seberapa banyak yang dipunya tetapi seberapa iklas kita menerima.
Sedikit menyimpang dari pesan Mas Kukuh yang penuh penerimaan dan keiklasan, bagi saya keiklasan itu juga berarti berani melangkah untuk mencari labuhan cinta yang baru. Jika cinta tidak berbalas, memang tidak seharusnya ada perasaan marah apalagi benci. Cukup cari labuhan baru untuk bisa menerima kedatangan kapal penuh cinta kita itu. Pada saatnya hati kita berhak terikat pada cinta yang sepadan, terikat dengan hati yang juga bersemai cinta yang sama dengan cinta kita. Sekali lagi kita berhak untuk memberi dan mendapat jawab atas cinta yang kita punya. Saya yakin, pada saatnya kita akan mendapatkan itu dari orang yang tepat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI