Mohon tunggu...
Surya Jati Permana
Surya Jati Permana Mohon Tunggu... Lainnya - IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tidak Ada Sepakbola yang Seharga Nyawa Manusia

4 November 2022   21:00 Diperbarui: 4 November 2022   21:06 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh: Surya Jati Permana
Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon
e-mail: surya19jati@gmail.com

PENDAHULUAN

Sepakbola ialah permainan bola besar yang dimainkan terdiri dua tim yang berlawanan satu sama lain. Hampir di seluruh dunia mengenal dan fanatik dengan yang namanya sepakbola. Mulai dari kalangan anak kecil hingga kalangan orang tua begitu menggemarinya. 

Salah satunya negara kita Indonesia. Indonesia salah satu termasuk kedalam perkembangan yang persepakbolaannya begitu berkembang. Dan banyak masyarakat yang mencintai bahkan mendukung langsung datang menonton ke stadion. Sudah banyak prestasi-prestasi yang dihasilkan dari Tim Nasional kepada Indonesia baik dari kancah Nasional maupun Internasional. Dan itu merupakan salah satu kebangaan besar bagi Indonesia.

PEMBAHASAN
Di Indonesia tak pernah lepas yang namanya sepakbola. Di negara ini sudah banyak pendidikan sekolah sepakbola atau biasa disebut dengan (SSB) yang dimulai dari sejak kecil. Mulai dari usia 6 tahun sampai usia 20 tahun. Sepakbola di Indonesia ini sudah dimulai dari cukup lama hingga saat ini.

Tetapi belum lama ini ada kabar kurang baik terjadi di Indonesia. Yaitu kericuhan yang terjadi di stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Tepat pada tanggal 1 Oktober 2022 persepakbolaan di Indonesia mengalami duka yang sangat mendalam. Kericuhan yang terjadi pada pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Tidak lain pertandingan besar ini sebuah rivalitas antar klub bahkan suporter sejak dari lama.

Pertandingan ini berawal berjalan dengan baik hingga wasit meniup peluit panjang tanda akhir pertandingan. Namun setelah pertandingan berakhir sejumlah suporter Arema pun merasa kecewa atas kekalahannya melawan Persebaya dengan skor 2-3.

Akhirnya pun para suporter Arema memasuki lapangan dengan menerabas pagar trubun stadion untuk meluapkan kekesalan mereka kepada pemain dan official tim Arema. Petugas keamanan langsung turun tangan ke dalam lapangan untuk melakukan upaya pencegahan.

Semakin lama kekecewaan dan suporter semakin kuat dan tidak terkendali, disertai dengan lemparan benda-benda ke dalam lapangan dari arah tribun penonton. Untuk meredakan kemarahan suporter, polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah suporter. 

Dari tembakan air mata itu suporter makin tidak terkendali guna menyelamatkan diri sehingga mengorbankan penonton lain dengan terinjak-injak. Banyak dari penonton yang mengalami sesak napas akibat gas air mata tersebut. 

Termasuk banyaknya anak kecil bahkan balita yang menjadi korban nyawanya. Tidak hanya terjadi di dalam stadion, Kericuhan pun terjadi sampai luar stadion. Banyak korban yang berjatuhan hingga beberapa kendaraan polisi dirusak oleh para suporter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun