Mohon tunggu...
suryansyah
suryansyah Mohon Tunggu... Editor - wartawan

berbuat baik belum tentu benar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Blusukan Unik Paman Birin

16 Januari 2023   07:06 Diperbarui: 16 Januari 2023   07:16 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paman Birin (pakai topi) menjamu makan malam pengurus PWI Pusat. foto dok pribadi.


Andai itu saya, pasti tak sanggup. 'Salah-salah' kena penyakit kuning. Bisa jadi mendadak jantungan. Tapi Sahbirin Noor berani melakukannya. Saya menyaksikan sendiri aksinya.

Alaaamak... di usia senja beliau masih bermain futsal. Permainan dengan kompleksitas cukup tinggi. Dibutuhkan daya tahan (endurance), kekuatan (strength), daya ledak (power), dan kecepatan (speed).

Hebatnya, persyaratan itu dimiliki Sahbirin Noor. Tak kepalang tanggung, dia bermain 10 babak. Tiap babak berdurasi 5 menit. Tak tergantikan. Berarti full bermain 50 menit. Seminggu lima kali. Rutin!

Saya hanya geleng kepala. Tak menduga. Paman bergitu bertenaga. Permainannya taktis juga. Skill dan determinasinya masih oke. Umpan-umpannya akurat. Pandai menempatkan posisi. Sontekannya? Tak diragukan. Cukup tajam dan mematikan.

"Main bola itu bukan sekadar lari sana sini. Kaki pun harus punya mata. Itu yang bikin kita bisa mengatur napas," kata Sahbirin Noor.


Sahbirin Noor Gubernur Kalimantan Selatan. Biasa disapa Paman Birin. Usianya 55 tahun. Lahir 12 November 1967. Hanya selisih satu bulan 8 hari lebih dulu dari saya.

Saya juga hobi main sepak bola. Itu dulu. Gantung sepatu usia 36. Sekarang cuma spesialis lima menit. Lalu minta diganti. Bukan digantikan. Itu pun tidak rutin. Tergantung situasi. Jauh berbeda dengan Paman Birin.

Saya datang ke Banjarmasin atas undangan beliau. Pada 11 Desember 2022. Bersama Ketua Umum PWI Pusat Atal Depari dan Ketua Siwo Pusat Gungde Ariwangsa.

Awalnya kami mengundang Paman Birin ke Jakarta. Pada Malam Anugerah Siwo Golden Award 2022 di hotel The Sultan. Kami memberinya penghargaan. Kategori Gubernur Peduli Olahraga. Tentu atas usulan dari Siwo PWI Kalsel.

"Maaf bang, Paman Birin nggak bisa hadir ke Jakarta karena ada pengajian rutin. Beliau minta penghargaannya diserahkan di Banjarmasin," kata Irwansyah, ketua Siwo PWI Kalsel memberi kabar saya.

Saya jawab singkat. Oke! Ini sebuah penghormatan. Diundang orang nomor satu di Kalsel. Bagi Siwo PWI Pusat. Organisasi paling seksi di PWI. Bukan saya pribadi.

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Bukan hanya cinta olahraga. Paman Birin juga pelaku aktif olahraga. Dia sebelumnya pecahkan rekor MURI cabang olahraga karate. Tahun 2019 pada Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-36.


Jaya Suprana-pendiri MURI- langsung yang menyerahkan sertifikatnya. Saya ada disana. Tapi sebagai wartawan. Berpanas ria meliput atraksinya.

Paman Birin memimpin 7.000 karateka se-Kalsel. Pemilik sabuk DAN VII itu melakukan gerakan KATA Satu, KATA Dua.

"Beliau sosok yang benar-benar komplet. Bukan hanya pembina dan peduli tapi juga pelaku olahraga," kata Gungde Ariwangsa.

Kembali ke Siwo Golden Award 2022. Event ini sebagai bentuk apresiasi terhadap insan yang berprestasi terbaik, memiliki kepedulian dan mengabdikan di bidang olahraga. Rutin setiap tahun kami gelar.

Penghargaan Siwo Golden Award sejatinya diserahkan Menpora, Zainudin Amali, di Jakarta pada 8 Desember lalu. Namun karena Pamam Birin berhalangan, penghargaan diserahkan di Banjarmasin oleh Ketua Umum PWI Pusat di Gedung Mahligai Pancasila, Senin (12/12) malam.

Menariknya lagi, Paman Birin bukan hanya mengundang kami. Tapi juga atlet disabilitas Kalsel. Suasana jadi meriah. Penuh kehangatan dan kekeluargaan. Sesama insan olahraga.

Ini wujud perhatian Paman Birin kepada semua atlet Banua. "Penghargaan ini untuk masyarakat Banua," tutur Paman Birin yang juga Ketua DPP Partai Golkar di Kalsel.

Paman Birin memang unik. Dia punya cara tersendiri dalam blusukan. Jika calon Presiden Anies Baswedan- versi Nasdem- belakangan blusukan ke gorong-gorong meniru Presiden Joko Widodo.

Berbeda dengan Paman Birin. Dia blusukan ke 11 kabupaten dan 2 kota Kalsel mencari tim futsal. Kemudian mengundangnya merumput di rumah dinasnya.

paman1-63c4944908a8b514035f3e43.jpg
paman1-63c4944908a8b514035f3e43.jpg
Bukan hanya itu. Sehabis bermandi keringat di lapangan futsal, mereka dijamu makan bersama. Pun transportasi dan sembako. Semua disiapkan. Dia ingin berbagi rasa dengan rakyatnya.

Bukan sekali dua kali. Tapi rutin seminggu lima kali. Bukan di musim Pilkada. Justru jelang akhir dua periode kepemimpinannya. Jadi tidak ada muatan politik. Murni olahraga.

"Saya suka sepak bola. Saya ingin membakar adrenalin mereka untuk berolahraga. Makanya saya undang mereka untuk main futsal," ungkap Paman Birin.

Saya teringat ketika Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Siwo se-Indonesia di Banjarmasin 2020. Kami diajak bermain mini soccer. Paman Birin sangat 'sadis' karena tim kami dipangkas 13-0. Beliau menyumbang dua gol.

Tentu ini tak lepas dari rutinitas Paman Birin menjaga kebugaran. Mengolah keterampilannya.

Bukan karena kami wartawan. Lalu membiarkan Paman Birin menari-nari. Skill dan fisik kami memang kurang mumpuni.

Bukti blusukannya bukan mencari sensasi. Tidak juga untuk menarik simpati. Apalagi pencitraan. Tapi lantaran hobi semata. Sukses untuk Paman Birin...!


Salam olahraga...

Suryansyah
Sekjen Siwo PWI Pusat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun