Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Penulis dan Pembicara

Membuat senang orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konvensional Vs Digital

7 November 2023   15:17 Diperbarui: 7 November 2023   15:32 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cara mengajar konvensional tidak selamanya jelek, asal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan semua siswa terakomodir kebutuhannya. Tantangan yang dihadapi sekolah dan siswa, bila memaksakan mengajar menggunakan sentuhan digital akan mengukir waktu. Niat hati ingin tampil wahh, dihadapan siswa. 

Apa daya tidak semua siswa memiliki perangkat yang diperlukan. Akhirnya kembali ke cara konvensional. Seperti yang penulis alami saat akan melakukan Asesmen formatif. Pengalaman memaksakan kehendak, agar semua siswa membawa smartphone ternyata tidak sesuai ekspektasi. Padahal sehari sebelumnya sudah mempersiapkan soal yang diketik di form online. 

Kembali ke penggunaan kertas yang dihemat seminimal mungkin, 1/4 lembar digunakan tiap siswa. Adapun untuk memenuhi diferensiasi, penulis melakukan kodetifikasi pada soal. Soal A, B, C dan D. Sesuai daya serap siswa. 

Akhirnya siswa dapat mengerjakan soal tersebut tanpa terkendala teknologi. Jadi cara konvensional juga dapat memenuhi kebutuhan siswa. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun