Bagi saya terasa menyakitkan dikala pandemi dan kami harus menderita sakit karena covid dengan gejala sedang seakan harus berjuang sendiri.Â
Wakil rakyat bahkan pemda yang seharusnya ikut memperhatikan kami terasa diam. Kumpulan relawan yang biasa hadir dalam setiap even pemilihan kepala daerah maupun pemilu tidak kunjung dibentuk, 180 derajat berbeda dengan saat pemilu atau pilkada.Â
Kami harus belanja sendiri kebutuhan, saya dengan terbatuk (meski menggunakan masker) memaksakan diri belanja pada awal isolasi. Kemudian ada beberapa saudara yang membantu kami.Â
Di tempat kami tidak ada ojek daring sehingga membuat hal ini menjadi makin berat. Baliho terpampang besar dengan mata kearah kami tapi tidak peduli dengan keadaan kami. Ini terasa menyakitkan, apalagi dengan jargon ideologis yang menurut saya sudah sering didengar.Â
Seandainya dana pembuatan dan pemasangan baliho dialihkan kepada pembentukan relawan tentu akan lebih berarti karena akan banyak membantu orang seperti kami yang menjalani isolasi mandiri.Â