Mohon tunggu...
Haykal Surya
Haykal Surya Mohon Tunggu... -

Open Mind, Easy Going, Flexible dan Hobby Politik tapi Tidak Suka Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sang "Kafir" vs Sang "Alim & Terhormat"

3 Maret 2015   20:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:13 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1425363197515643854

Basuki Tjahaya Purnama adalah Gubernur DKI Jakarta yang lebih akrab dipanggil Ahok, yang di awal perjalalanan kariernya menuju DKI-1, paling "kenyang" di hantam issue SARA, dari mulai disebut si Cina, sampai si Kafir.

Karena Ahok non-Muslim dan "mereka" sebut si Kafir yang bakal menjadi pemimpin warga DKI yang notabene mayoritas Muslim, maka muncul orang-orang yang mengaku dan merasa dirinya bukan Kafir yang merasa sebagai pimpinan mayoritas umat non-kafir, dengan kualitas "ke-alim-annya" setingkat dewa, turun ke jalan menyuarakan aspirasi ketidak relaan mereka dipimpin oleh sang Kafir.  Aspirasi pemimpin alim ini disambut "sukacita" oleh para anggota dewan di DPRD DKI Jakarta yang notabene lawan politik dan sangat tidak menginginkan Ahok berjalan mulus menduduki kursi DKI-1 dengan sejuta alasan dan argumen kelas comberan.  Kini, mau tidak mau, suka tidak suka, "mereka" gigit jari melihat Ahok dengan terhormatnya menduduki kursi DKI-1 yang tentu saja meninggalkan "luka dan dendam" bagi para anggota Dewan di DPRD DKI yang selama ini menjadi "musuh dan lawan" politik Ahok.

Saat ini, lebih dari sepekan, kita sebagai warga DKI dan mungkin seluruh rakyat Indonesia "menonton peperangan" yang sangat menjijikan antara Sang "Kafir" dan Sang "Alim Terhormat" mempersoalkan uang rakyat dalam bentuk APBD 2015 yang bolak balik Kemendagri karena belum pantas untuk disetujui.

Sang "Kafir" yang ternyata lebih Alim dan Terhormat, mati-matian dengan gaya dan caranya mempertahankan amanat uang rakyat yang sudah dan akan di "begal" oleh para anggota dewan DPRD DKI yang katanya alim dan terhormat, namun ternyata kelakuan dan perbuatannya lebih menjijikan dan sangat tidak terhormat.

Sang "Kafir" tidak di sumpah di bawah Al-Quran, tapi Subhanallah! sang "Kafir" memegang teguh sumpahnya sebagai pemimpin yang salah satunya akan berlaku adil, jujur dan amanah, mati-matian mempertahankan amanat uang rakyat dalam APBD 2015, sebanyak 12 Triliunan!...sementara para anggota DPRD yang mayoritas bukan golongan sang"Kafir" dan disumpah di bawah kesucian dan kemuliaan Al-Quran, Masya Allah!! dengan angkuh dan bangganya "melecehkan"  Al-Quran sebagai alat sumpah mereka sendiri, untuk berlaku jujur, amanah dan terpercaya mewakili seluruh warga DKI Jakarta, ternyata malah "membegal" uang rakyat yang di amanatkan dalam bentuk APBD DKI 2014 dan akan membegal (lagi) di APBD 2015!!

Giliran kita, (atau saya aja kali yaah?) yang akan menjadi saksi sejarah, siapa yang pantas menang perang hukum antara sang "Kafir" vs Sang "Alim & Terhormat"......

#saveahok

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun