SURYA DARMA WIPUTRAÂ
XI IIS 1/ 18
Sekola Citra Kasih
KecelakaanÂ
Pada suatu hari saya bersama teman - teman pergi ke daerah Pantai Indah Kapuk tujuan utamanya yaitu untuk " riding " ya, itulah yang disebut kalangan anak pecinta motor yaitu sebuah kegiatan mengendarai motor melewati rute - rute yang telah ditentui . Jika kita berbicara tentang geng motor maka sesuatu yang negatif pasti yang pertama kali muncul di benak kita seperti aksi tawuran , narkoba , balapan liar , dll .
Terutama di jakarta kegiatan " riding " ini sudah lah menjadi tradisi para pecinta motor terutama orang - orang yang memiliki " moge " / motor gede yaitu motor yang berkapasitas mesin diatas 250 cc jujur saya sangatlah tertarik dengan dunia motor karena biasa orang orang yang menyukai kegiatan " riding " motornya pasti diusahakan untuk berbeda dari orang lain.
Mereka mencoba memodifikasi motornya dan hal yang paling saya suka dari modifikasi motor yaitu knalpot , tetapi terkadang orang yang biasanya membawa motor dan memiliki suara keras itu dianggap arogan dan mengganggu kesejahteraan masyarakat. Sejujurnya saya tidak setuju dengan pemikiran mereka karena menurut saya suara dari motor serta modifikasi motor memiliki seninya sendiri / memiliki nilai tambah yang dapat kita nikmati .
Konflik yang terjadi pada saat kegiatan " riding " yang saya dan teman - teman lakukan di hari itu , tepatnya malam itu saya membawa motor sport milik saya dan teman teman saya membawa motor masing - masing pada saat itu daerah PIK itu memiliki jalan yang lurus dan cenderung "bagus" untuk dilewati sehingga kami membawa dengan kecepatan tinggi pada hari itu . Setelah kita puas membawa motor kita pun beristirahat dengan berhenti dan makan sejenak di daerah pasar PIK tepatnya dekat sekali dengan  jembatan PIK 2 setelah kita makan dan bersantai kurang lebih selama 2 jam kami pun berencana untuk melanjuti perjalanan kita setelah itu kita berencana untuk pulang karena sudah mulai larut malam.
Hal yang tidak terduga pun mulai terjadi karena pada saat itu kita memutar melewati jembatan PIK teman saya membawa motornya dengan kecepatan tinggi kurang lebih 80 - 100 km/jam tiba - tiba mengerem dengan keras karena ada mobil yang tiba - tiba mengganti arah / berbelok tajam , teman saya berhasil melewati mobil itu tetapi dengan kondisi yang tidak seimbang dan pas di depannya ada pasir yang membuat ban motornya tergelincir dan menyebabkan teman saya jatuh dari motornya dan motornya pun rusak parah.
Kami pun segera membantu teman kami untungnya teman kami menggunakan helm dan jaket sehingga luka yang dialami kebanyakan berada di daerah kaki dan beberapa luka memar di tangan dan dada . pemilik mobil pun turun dan mencoba menanyakan kondisi teman kami. Awalnya suasana penuh emosi tetapi semuanya dapat diselesaikan dengan baik- Â baik / secara kekeluargaan. Pemilik mobil pun mengganti rugi kerusakan motor teman kami dan masalah pun dapat selesai.
Beberapa minggu setelah kejadian teman saya sembuh dari luka - luka dan banyak hal yang dapat kita pelajari dari kejadian tersebut yaitu janganlah menjadi arogan di jalanan karena jalan adalah milik bersama. Dan jika mengendarai motor harus mempunyai SIM dan menggunakan peralatan motor lengkap. Semenjak kejadian itu kami pun mencoba untuk mengintrospeksi diri sendiri agar dapat lebih berkembang / menjadi anak / orang yang lebih baik .