Mohon tunggu...
Suryadi
Suryadi Mohon Tunggu...

Saya menulis dengan sikap rendah hati. Saya hanya berharap dari apa yang saya tulis, orang lain akan beroleh manfaat, walau mungkin hanya secuil. Dan saya berharap dari manfaat yang diperoleh orang lain dari tulisan saya itu, Tuhan Yang Maha Kuasa akan berkenan membalasnya dengan menunjukkan jalan kebenaran dalam hidup saya. (Personal page: http://www.universiteitleiden.nl/en/staffmembers/surya-suryadi).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nukilan Sejarah Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Cabang Rotterdam

30 Juni 2016   22:28 Diperbarui: 9 Juli 2016   13:28 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah terbentuk, PPI Cabang Rotterdam segera bergerak aktif. Mereka mengadakan bergai kegiatan. PPI Cabang Rotterdam juga menyeru PPI Belanda (Pusat), yang waktu itu juga bersekretariat di Rotterdam, untuk meninjau kembali dasar-dasar organisasi PPI Belanda. Organisasi PPI Belanda (Pusat) pada waktu itu terdiri dari beberapa Komisaris yang sekretariatnya beralamat di kota-kota yang berbeda di Belanda. (Misalnya, pada tahun 1955, Komisaris VI yang tugasnya antara lain mengatur diskusi, seminar, dan darmawisata beralamat di Rijnsburgerweg 44, Leiden; lihat Chattulistiwa/De Evenaar, 8e Jargang, No. 4, april 1955: 22).

PPI Belanda (Pusat) sendiri sudah terbentuk sejak tanggal 19 April 1952 dengan sekretariat pertamanya berkedudukan di Delft (Chattulistiwa/De Evenaar, 5e Jaargang, No. 7, Mei/Juni 1952: 3). Majalah Chattulistiwa/De Evenaar sendiri, yang menjadi media (orgaan) untuk berhubungan dengan pelajar-pelajar dari timur (dalam kenyataannya lebih identik dengan Indonesia) yang bersekolah di Belanda, sudah terbit sejak 1947. Tampaknya bulanan ini punya misi memperkenalkan agama Kristen kepada para pelajar timur (khususnya Indonesia), karena ada banyak tulisan yang dimuat di dalamnya berkenaan dengan kekristenan. Bulanan ini (lihat ilustrasi) juga berisi berbagai informasi mengenai kegiatan-kegiatan mahasiswa Indonesia di Belanda di samping informasi-informasi lainnya. Demikianlah umpamanya, Chattulistiwa/De Evenaar memberitakan mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang lulus ujian doktor, yang baru datang, yang menikah, anak-anak yang lahir, yang verlof, dan aneka kegiatan kelompok-kelompok/perkumpulan-perkumpulan orang Indonesia lainnya di Belanda, seperti IMKI (Ikatan Mahasiswa Katolik Indonesia), Rukun Peladjar Indonesia, Taman Persaudaraan, PerKi (Persatuan Kristen Indonesia), B.P.P.I.A. (Badan Permusjawaratan Perkumpulan2 Indonesia di Amsterdam), I.M.P.I. (Ikatan Mahasiswa Psychologie Indonesia), I.P.E.I. (Ikatan Peladjar Enschede dari Indonesia), Jajasan PERMAI (Perumahan Masjarakat Indonesia), K.K.I. (Kring Kedokteran Indonesia, didirikan di Amsterdam tgl. 2 Mei 1954), dan Vereeniging Chung San Hui (Chung Hwa Hui afdeling Amsterdam), Piën Lun Hui (Chung Hwa Hui afdeling Leiden), dan Chin Hui (Chung Hwa Hui afdeling Delft). Selain itu, Chattulistiwa/De Evenaar, yang kelihatannya eksis sampai pertengahan 1960-an, memuat puisi dan ulasan karya seni Indonesia (sastra dan seni lukis), dan aneka berita mengenai Tanah Air, khususnya berita sosial politik. Salah satu (atau mungkin satu-satunya) mahasiswa Belanda yang sering menulis kritik sastra Indonesia di majalah Chattulistiwa/De Evenaar adalah A. Teeuw yang, sebagaimana telah sama kita ketahui, belakangan menjadi guru besar Studi Indonesia yang terkemuka di Universitas Leiden (lihat Suryadi, “In memoriam A. Teeuw: Kenangan kepadamu Terentang dari Leiden hingga Jakarta”, Kompas, Sabtu, 26 Mei 2012).

Image sampul majalah CHATTULISTIWA / DE EVENAAR. Sumber: Leiden University Library.
Image sampul majalah CHATTULISTIWA / DE EVENAAR. Sumber: Leiden University Library.
Tak lama setelah berdiri, PPI Belanda menerbitkan majalah sendiri yang bernama Ganeça: Madjalah Persatuan Peladjar Indonesia (PPI). Kelahiran majalah ini diberitakan dalam Chattulistiwa/De Evenaar, 5e Jaargang, No. 8, Juli/Aug/Vacantienummer 1952: 4. Akan halnya sekretariat PPI Rotterdam sendiri, sebagaimana umumnya organisasi-organisasi mahasiswa, alamatnya beberapa kali berpindah, biasanya mengikuti alamat kost ketuanya. Jadi, pergantian pengurus biasanya diikuti pula oleh pergantian alamat sekretariatnya. Demikianlah umpamanya, pada musim panas 1953, setelah terjadi pergantian pengurus, alamat sekretariat PPI Rotterdam berpindah dari Binnenweg No. 217 B, ke Heemraadssingel 202 (Telp. 38619), demikian dilaporkan oleh Penulis II-nya, Hussein Kartasasmita (Chattulistiwa/De Evenaar, 6e Jaargang, No. 7, Zomer 1953: 6). Pada akhir tahun itu juga sekretariatnya berpindah lagi ke Zwaerdecroonstraat 42b (Telp. 30106), masih di jalan yang sama (Chattulistiwa/De Evenaar, 7e Jaargang, No. 1, october 1953:7). Setelah itu Sekretariat PPI Rotterdam berpindah lagi ke Mathenesserdijk 378b, menyusul terpilihnya pengurus untuk periode berikutnya (Chattulistiwa/De Evenaar, 8e Jaargang, No. 2, december 1954: 30). Susunan Pengurus yang baru terpilih pada akhir 1954 (lihat Chattulistiwa/De Evenaar, 82 Jaargang, No. 3, februari 1955: 17) adalah sbb:
  1. Ketua: Sdr. Soetadi

  2. Penulis I: Sdr. Hendrobudijanto

  3. Penulis II: Sdr. Soebagio

  4. Penulis III: Sdr. A. Marzuki

  5. Bendahari: Sdr. Moh. Samadikun

  6. Komisaris I: Sdr. Sasonotomo

  7. Komisaris II: Sdr. Sih Ing Kian

Tulisan pendek ini hanya dimaksudkan untuk memberi sedikit informasi kepada pengurus PPI-R sekarang tentang akar sejarah PPI-R dari masa lampau yang agak jauh. Hal ini sekaligus dapat menambah informasi untuk melihat dinamika hubungan antara PPI Pusat dan PPI-PPI kota di Belanda dalam masa yang berbeda, di mana sekarang PPI Pusat hanya sebagai koordinator, sementara PPI-PPI kota, termasuk PPI-R, berdiri independen. Sejauh penelusuran kepustakaan yang penulis lakukan, PPI Cabang Rotterdam yang lama itu, kalau boleh disebut demikian, terus aktif sampai tahun 1970-an. Agaknya simpanan eksemplar-eksemplar majalah Ganeça perlu ditelusuri untuk mengetahui lebih jauh dinamika PPI Belanda dalam periode tahun 1950an sampai 1970an. Demikian pula dengan majalah Chattulistiwa/De Evenaar yang banyak mencatat kegiatan-kegiatan perkumpulan-perkumpulan mahasiswa Indonesia di Belanda sejak 1940-an sampai 1970-an. Dengan tulisan ringan ini, diharapkan PPI-R terdorong untuk meneliti sejarahnya sendiri untuk mengetahui lebih detail kiprah para pendahulu (predecessors) mereka yang telah menghidupkan PPI Cabang Rotterdam sejak awal 1950an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun