Mohon tunggu...
Surya Anom
Surya Anom Mohon Tunggu... -

Lahir di Amlapura Bali, tumbuh sampai remaja SMA di Bali dan setelah selesai SMA melanjutkan ke ITS. Selesai kuliah, kerja di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dengan Kekerasan Tidak Akan Bisa Mencapai Kebenaran

23 Juli 2017   20:19 Diperbarui: 23 Juli 2017   21:54 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"I have nothing new to teach the world. Truth and nonviolence are as old as the hills"

Kata kata Mahatma Gandhi ini terukir indah di dinding Asrham Satyagraha di Ahmedabad.

Apa yang beliau tulis adalah fakta bahwa ajaran kebenaran dan antikekerasan sudah diturunkan sejak lama, sejak dari sebelum dikenalnya budaya tulis menulis, bahkan didalam Bagavad Gitta (sloka IV-1 dan IV-2) Sri Khrisna Bersabda :

Imam vivasvate yogam
Proktavam aham avyayam
Vivasvam manave praha
Manur iksvakave 'bravi

Evam paramparapraptam
Imam rajarsayo viduh
Sa kalene 'ha mahata
Yogo nastah paramptapa

Sa eva 'yam maya te 'dya
Yogah proktah purantanah
Bhakto 'si me sakha ce 'ti
Rahasyam by etad uttamam

Yoga (Jnana Yoga/Ilmu pengetahuan) yang abadi ini kusabdakan kepada Wiswawan. Wiswawan mendedahkannya kepada Manu dan Manu menyampaikannya kepada Iswaku.

Dengan demikian diteruskan turun temurun kepada para resi istana sampai dalam rentang waktu yang sangat panjang hilang lenyap dari dunia ini, Oh Kesatria penakluk para musuh (Parantapa/Arjuna)

Sekarang, yoga pengetahuan kuno yang sama Kudedahkan kepadamu; karena engkau adalah pengikut dan sahabatku; dan inilah rahasia yang terutama.

Wiswawan adalah personifikasi Dewa Surya, mahluk didunia yang pertama diciptakan Brahman. Wiswawan kemudian mengajarkan kepada Manu, manusia pertama yang ada didunia, dimana Manu adalah pencipta dan penegak hukum dan undang undang kehidupan manusia. Manu mengajarkan kepada Iswaku, nenek moyang pertama dari dinasti bangsa kesatria keturunan Dewa Surya. Iswakulah yang pertama melaksanakan hukum dan undang2 yang diciptakan oleh Manu, yang disebut "Manusmriti".
Wiswawan diciptakan oleh Brahman sebelum turunnya Brahman menjadi Avatara yang mengambil wujud sebagai Sri Krisna. Itulah sebabnya beliau bilang bahwa ajaran ini adalah pengetahuan yang sangat kuno yang diajarkan lagi kepada Arjuna.

Bahkan Buddha Gautama yang diyakini sebagai Avatara Wisnu setelah Sri Krisna, menjelaskan juga kepada ayahdanya ketika beliau balik keistana menemuinya. Ketika itu Sang Ayah sangat terkejut melihat putranya mengenakan pakaian "seorang mempercayainya dan mangkuk pengemis".
Ayahnya bertanya : "Ada apa ini sebenarnya?".
Dan jawab Sang Buddha: "Ayahanda, ini adalah adat kebiasaan bangsaku".
Terkejut dengan jawaban itu, sang raja bertanya: "Bangsa Apa?".
Dan jawab Sang Buddha :

" Para Buddha yang telah dan akan selalu ada; Demikianlah aku dan yang mereka dulu lakukan, sekarang aku lakukan, dan semua ini, yang sekarang ada dihadapan ayahanda, telah ada sejak dulu".

Sehingga didepan pintu gerbang istana, sang raja dengan pakaian kebesaran, harus menemui sang pangeran mengenakan pakaian mempercayainya.

Makna dari semua ini, sama seperti kata kata Mahatma Gandhi, bahwa tidak ada yang baru yang diturunkan, tapi ajaran kebenaran yang sudah ada sejak dulu, yaitu ajaran kebenaran yang abadi, "Sanatana Dharma", hanya saja selalu diturunkan dalam bentuk2 yang berbeda sesuai dengan kemampuan manusia. Karena ajaran ini memang diperuntukkan untuk manusia, agar manusia bisa lepas dari segala keterikatan yang ada didunia, yang mengikat dan mengotori batinnya.

Para guru agung tidak pernah mengatakan dirinya sebagai orang yang pertama, ataupun yang paling benar karena ini terlengkap dan terbaru, beliau selalu menegaskan bahwa mereka mengajarkan kembali kebenaran kuno, kebenaran utama, sumber kebenaran abadi semua agama dan filsafat.

Jika saat ini ada yang mengatakan diri membela kebenaran, tapi melakukan tindakan kekerasan, perlu dipertanyakan apakah itu kebenaran atau pembenaran ego yang rakus kekuasaan dan materi. Karena tidak ada kebenaran yang menga

Reference :
- Bhagavadgita, ditulis oleh Nyoman S Pendit.
- Bhagavadgita, ditulis oleh S Radhakrishnan.
- Gandhi an Auto Biography - the story of my experiments with truth-.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun