Mohon tunggu...
Surpi Aryadharma
Surpi Aryadharma Mohon Tunggu... Penulis - Dosen, Peneliti, Penulis Buku, Dharmapracaraka

Gemar membaca, Mencintai Negara, Mendidik Anak Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengapa Sang Buddha Harus Lahir dari "Rahim" Hindu?

12 Juli 2020   18:49 Diperbarui: 12 Juli 2020   18:47 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan Foto : Sang Buddha mencukur Rambut dalam panil di Candi Borobudur (Sumber Foto : travelzaurus.com)

Etam Buddhanam sasanam

Tidak melakukan segala bentuk kejahatan,

senantiasa mengembangkan kebajikan

dan membersihkan batin;

inilah Ajaran Para Buddha.

(Dhammapada : 183)

Tidak mudah memahami intisari ajaran Buddha sebagaimana Dhammapada diatas. Tetapi Agama Buddha telah menunjukkan dirinya sebagai reservoir kesejukan Cinta Kasih dan Dhamma ditengah kekerasan atas nama agama, hujatan, fitnah, berita bohong bahkan kekerasan fisik. Agama Buddha tidak ikut bertarung dalam politik agama, mungkin ia tetap ingin menjadi pejalan sunyi yang pada akhirnya memenangkan hati banyak pihak dengan kesejukannya. Dalam diam, Candi Borobudur, Candi Sewu, Candi Kalasan terus bernafas untuk memberikan angin kesejukan ditengah panas panjang politik agama. 

Saya berharap Buddha Dharma terus mempertahankan posisinya, agar suatu saat, jika ada Putra Putri Sanatani yang luka-luka karena pertempuran, ada rumah untuk berteduh. 

Tetapi saya juga berharap, Hindu Dharma terus mengkoreksi dirinya sebagai Agama Tertua di Muka Bumi, untuk menjadi Pelopor, Cahaya Dharma dengan cara menjalankan kebajikan Hindu diantaranya berpikir, berucap dan berbuat yang benar, bukan hanya dalam teori. Jika sesama saudara tidak bisa rukun, bagaimana bisa dianggap sebagai jalan cahaya ?

Ashoka Surya Dharma 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun