Mohon tunggu...
Surjadi Basuki
Surjadi Basuki Mohon Tunggu... lainnya -

Warga Kemayoran Jakpus sejak lahir. Muslim yang pernah 6 th di sekolah Jesuit. Pengajar di Dept.Ilmu Ekonomi FEUI. Alumni Fak.Ilmu Pengetahuan Budaya UI (disertasi tentang Identitas Kultural di Riau)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jenderal Saling Serang, Bintara Narik Ojek?

12 Juni 2014   11:45 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:06 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya kaget menyaksikan Agum Gumelar (Ketua Umum Pepabri) di Metro TV menceritakan hal-hal negatif tentang Prabowo. “Wo, kalo mau ke luar negeri terserah deh, tapi bilang ke gue donk”, kurang lebih demikian yang dikatakan Agum. Tidak kalah terkejutnya ketika menyaksikan Suryo Prabowo (mantan Kasum TNI) mengatakan “Agum itu jadi tentara kalah berprestasi, jadi politisi kalah sukses, jadi pengusaha kalah kaya dibanding Prabowo”. Demikian kira-kira yang serangan Suryo kepada seniornya dan sesama warga Kopassus. Rupanya sedemikian tajamnya pertarungan pilpres kali ini, sampai-sampai para pensiunan jendral secara habis-habisan membela capres yang mereka dukung. Hal ini difasilitasi oleh stasiun-stasiun televisi yang memang memiliki keberpihakan politis, sesuai dengan keberpihakan pemiliknya.

Saya teringat sekian tahun lalu menyaksikan salah satu kuis disebuah stasiun televisi yang menghadirkan para prajurit sebagai peserta. Di kuis itu ada bintara TNI AL yang mendapat hadiah sepeda motor dan secara spontan ia menyatakan (kurang lebih) “Wah, ini sangat bermanfaat buat saya untuk narik ojek jika sudah pensiun”. Saya memang tidak pernah melihat atau mengetahui ada mantan prajurit yang menjadi tukang ojek. Tapi saya sering melihat langsung betapa kehidupan keluarga prajurit (bahkan perwira menengah sekalipun!) yang cukup memprihatinkan. Baik yang diliput televisi (misalnya konflik saat penggusuran keluarga tentara dari rumah dinas) hinggga fenomena yang tidak dilaporkan oleh media massa seperti tentara yang tidak membayar ongkos naik bus/metromini ataupun menjadi security di tempat hiburan malam.

Siapa pun presiden yang terpilih, mari kita desakkan 2 hal penting. Pertama adalah kesejahteraan prajurit. Jangan sampai para prajurit rentan terhadap suap atau bahkan bertindak kriminal demi mencukupi kehidupan ekonomi keluarga. Kedua, harus ada lembaga sejenis KPK yang bisa menangani korupsi di kalangan militer secara lebih efektif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun