Mohon tunggu...
SURI MEYLINDA RIZALTI
SURI MEYLINDA RIZALTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS MERCU BUANA

SURI MEYLINDA RIZALTI // NIM : 43220010120 // AKUNTANSI // DOSEN : APOLLO, Prof. Dr, M.Si.Ak, CIFM, CIABV, CIBG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

K10_Konsep Laba Pada Tataran Sematic; Konsep Laba Pada Tataran Sintaksis; dan Konsep Laba Pada Tataran Pragmatic

12 Mei 2022   23:12 Diperbarui: 13 Mei 2022   00:28 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Definisi Laba

Menurut Financial Standard Accounting Board (FSAB) dalam SFAC No.6 menyatakan bahwa "comprehensive income" adalah perubahan dalam ekuitas suatu perusahaan bisnis selama suatu periode yang berasal dari transaksi-transaksi dan peristiwa-peristiwa lain atau kejadian lain yang bukan berasal dari sumber pemilik. Termasuk semua perubahan dalam ekuitas selama periode tertentu kecuali yang diakibatkan dari investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik.

Sementara menurut pengertian akuntansi konversional dinyatakan bahwa laba akuntansi adalah perbedaan antara pendapatan yang dapat direalisir yang dihasilkan dari transaksi dalam suatu periode dengan biaya yang layak dibebankan kepadanya.

Konsep laba pada tataran Sematic, Sintaksis dan Pragmatic

1. Konsep Laba pada Tataran Sematic

Konsep laba dalam tataran sematic berhubungan dengan masalah makna yang harus dilekatkan oleh perekayasa laporan keuangan pada symbol atau elemen biaya, sehingga laba dapat bermanfaat dan memiliki makna sebagai sebuah informasi. Pada tataran ini, teori menekankan makna yang harus dimiliki oleh konsep laba. Dimana laba harus memiliki makna yakni harus dapat memberikan informasi kepada pengguna laporan keuangan mengenai berbagai teori, misalnya dalam efektivitas kegiatan produksi perusahaan maupun dalam kenaikan jumlah asset.

Beberapa contoh konsep laba pada tataran sematic, antara lain :

1. Pengukur kinerja perusahaan

Laba dapat digunakan sebagai pengukur efisiensi. Pengukuran keefisiensian laba dapat dihubungkan dengan tingkat investasi laba dalam mempresentasikan kinerja efisiensi untuk menentukan ROI, ROA dan ROL. Dimana efisiensi ini dapat menciptakan output dengan sumber daya tertentu sebagai input atau masukan.

2. Konfirmasi harapan investor

Laba dapat diinterprestasikan sebagai alat untuk memberikan konfirmasi harapan kepada para investor. Laba dapat menyediakan informasi bagi perekayasa laporan untuk meyakinkan bahwa keinginan dan harapan ivestor di masa lalu mengenai kinerja perusahaan memang telah terealisasi. Dengan begitu, laba diinterprestasikan sebagai sarana untuk mengkonfirmasi harapan-harapan para investor perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun