Mohon tunggu...
Sur Ati
Sur Ati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Peranan Teknologi Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

17 Oktober 2017   11:41 Diperbarui: 17 Oktober 2017   12:01 6854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Satu diantara kebijakan pendidikan selain pemerataan kesempatan  memperoleh pendidikan adalah meningkatkan kualitas dan relevansi guna  meningkatkan daya saing keluaran pendidikan (lulusan). Masalah rendahnya  kualitas pendidikan masih dirasakan sebagai permasalahan yang serius  mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu memperhatikan  faktor-faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya dengan mengatasi masalah  belajar siswa yang pada umumnya adalah sulit mempelajari konsep yang  abstrak, sulit membayangkan peristiwa yang telah lalu, sulit mengamati  obyek yang terlalu kecil atau terlalu besar, sulit memperoleh pengalaman  langsung, sulit memahami pelajaran yang diceramahkan, sulit memahami  konsep yang rumit, terbatasnya waktu untuk belajar.[1] Selain itu sikap pasif dan kurang minatnya peserta didik juga menjadi faktor rendahnya mutu pendidikan..

Berdasarkan hal tersebut di atas, nampaknya peningkatan mutu  pendidikan perlu diarahkan pada perluasan inovasi pembelajaran baik pada  pedidikan fromal maupun non-formal dalam rangka mewujudkan proses yang  efisien, menyenangkan dan mencerdaskan sesuai tingkat usia, kematangan,  serta tingkat perkembangan peserta didik. Selain itu perlu memberikan  bekal penguasaan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) pada guru agar  mereka mampu melaksanakan pembelajaran yang menggunakan multimedia  secara baik, karena media pendidikan yang merupakan aspek nyata dari  toknologi pendidikan pada umumnya memiliki fungsi sebagai berikut :

  1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)
  2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
  3. Mengatasi sikap pasif peserta didik, karena media pendidikan dapat  menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih  langsung antara peserta didik dengan lingkungan dan kenyataan,  memungkinkan peserta didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan  minatnya.
  4. Memberikan perangsang yang sama
  5. Mempersamakan pengalaman
  6. Menimbulkan persepsi yang sama[2].

Dengan menggunakan pendekatan teknologi pendidikan, nampaknya upaya  peningkatan mutu pendidikan dapat terwujud, Karena pada hakikatnya  teknologi pendidikan adalah suatu strategi yang digunakan untuk  menganalisis, merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola usaha  pemecahan masalah belajar yang dihadapi setiap individu, dengan  memanfaatkan berbagai macam recources(manusia, prosedur, ide, alat dan organisasi).

Dalam teknologi pendidikan terdapat tiga prinsip dasar sebagai acuan  dalam pengembangan dan pemanfaatannya, yakni berorientasi pada siswa,  pemanfaatan sumber belajar, dan pendekatan sistem. Prinsip berorientasi  pada siswa beratri bahwa dalam pembelajaran hendaknya memusatkan  perhatiannya pada peserta didik dengan memperhatikan  karakteristik,minat, potensi dari siswa. Prinsip pemanfaatan sumber  belajar berarti dalam pembelajaran siswa hendaknya dapat memanfaatkan  sumber belajar untuk mengakses pengetahuan dan keterampilan yang  dibutuhkannya. Prinsip pendekatan sistem berarti bahwa penyelenggaraan  pendidikan dan pembelajaran perlu diseain / perancangan dengan  menggunakan pendekatan sistem. Dalam merancang pembelajaran diperlukan  langkah-llangkah prosedural meliputi : identifikasi masalah, analisis  keadaan, identifikasi tujuan, pengelolaan pembelajaran, penetapan  metode, penetapan media, dan evaluasi pembelajaran.

Dengan seperti ini, proses pembelajaran siswa lebih terarah, efektif  dan efisien, karena dirancang / didesain melalui tahap tertentu mulai  dari analisis sampai evaluasi. Selain lebih terarah juga lebih inovatif,  pleksibel dan beragam, karena tidak hanya menggunakan satu sumber  belajar saja ("guru") tetapi  dari berbagai sumber belajar yang ada dan  berbagai macam media pendidikn sehingga kapanpun dimanapun dan kepada  siapapun siswa dapat belajar, memperoleh informasi dan keterampilan yang  dibutuhkannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun