Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bersyukur Bisa Mengenalnya

18 September 2021   06:48 Diperbarui: 18 September 2021   06:58 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara mertuanya di kampung mendesaknya agar dirinya jangan sampai pulang kampung sebelum pundi-pundi ringgit ia kantongi.
Kenyataan itu membuatnya menangis. Ia menatap langit di antara dedaunan yang rimbun. Duduk bersandar pada pohon dengan perut yang belum terisi makanan. Ia merasa terpuruk. Dewi fortuna nampaknya belum berpihak padanya. Tak pernah terbayangkan sulitnya hidup ketika mengadu nasib di negeri orang. Sementara rindunya menggebu-gebu kepada keluarga kecilnya di kampung. Pulang dan kumpul kembali bersama keluarganya adalah harapannya kala itu. 

Qodarullah, yang maha kuasa mendengar doanya. Belum genap satu tahun, ia pun kembali ke kampung halamannya. Walaupun kembali memulainya dari nol, tapi kebahagiaan berkumpul dengan keluarga adalah sesuatu yang menggembirakan baginya.

Pada saya ia menaruh pesan. Bahwa masa sulit pasti akan datang menghampiri. Menguji sekuat mana kemampuan seseorang untuk menghadapinya. Sebab dimana ada kesulitan pasti akan diikuti pula oleh kebahagiaan. Bukankah yang maha kuasa, tidak mungkin menguji kemampuan hambanya di luar batas kemampuannya. 

"Jangan  pernah putus asa" Pesannya. 

Bang Suka memang bukan motivator sekelas Mario Teguh. Bukan pula tokoh agama yang selalu merapalkan pesan-pesan moral pada semesta. Tapi kisah getirnya, pengalamannya, serta cinta kasih yang selalu tercurah kepada keluarganya, membuat hati saya terenyuh mendengarnya

Padanya saya belajar bagaimana pentingnya menjadi orang yang sabar, tabah menghadapi segala cobaan yang mendera. Pengalaman bisa menjadi pondasi untuk menguatkan hati dan pikiran dalam mengambil keputusan. 

Pelajaran hidup tidak hanya lahir dari kisah-kisah heroik para pahlawan atau tokoh-tokoh terkenal. Tapi, juga datang dari seseorang seperti bang Suka. Padanya saya menaruh hormat  karena sudi dan sedia berbagi kisah kepada pemuda pecinta kopi seperti saya. Sekali lagi terimakasih bang Suka. Walau dalam pekatnya malam, kisah mu serupa sapuan mentari yang membangkitkan harapan.

Bang Suka, sekali lagi terimakasih atas kisahnya yang hebat malam ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun