Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Patung Surfing, Simbolitas Bukan Tanpa Maksud

24 Mei 2021   15:43 Diperbarui: 24 Mei 2021   15:52 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Di depan Patung Surfing, Kabupaten Dompu- NTB, 

DI kota Dompu, saya melihat patung yang sedang melakukan Surfing. Keberadaannya tidak jauh dari kantor pemerintahan. Kantor DPRD di seberang jalan dan kantor Bupati hanya selemparan batu dari tempatnya menatap sekitar. Strategis. Posisinya berada di perempatan jalan.

Keberadaan patung surfing ini bukan tanpa maksud. Patung di sebuah kota, seolah ingin memberi sinyal ada identitas yang disematkan. Kabupaten Dompu tidak sendiri. Di beberapa kota di Indonesia bisa kita jumpai patung di tengah maupun di sudut- sudut kota.

Dokpri. Patung surfing
Dokpri. Patung surfing
Adanya patung-patung tersebut tidak sekedar simbol belaka, tetapi ingin menggambarkan keberadaan kota tersebut, dari aspek historis, budaya maupun produk unggulannya. Sebut saja kota Surabaya dengan patung ikan dan buayanya, patung Naga di Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara, gedung Phinisi di Kota Makassar dan patung Kuda yang ada di kota Bima.

Itu sedikit patung dan simbol sebuah kota di negeri ini. Bahkan ada kota yang membuat tulisan dengan huruf yang besar yang berada di tengah kota bahkan di pesisir sungai maupun laut.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Identitas tidak hanya disimbolkan, tetapi penting untuk merawat memori kolektif masyarakat tentang jati diri sebuah daerah dengan keberadaan patung atau tulisan. Dengan ingatan generasi yang cukup terbatas, simbol berupa patung sangat di perlukan. Ini bukan masalah berhala seperti yang disinggung dalam urusan agama, tetapi ini demi merawat memori kolektif masyarakat.

Patung Surfing di kabupaten Dompu, merupakan simbol bagi daerah yang bermoto Bumi Nggahi Rawi Pahu ini karena memiliki spot surfing terbaik di dunia. Di selatan kota, dengan jarak tempuh sekitar 30 menit perjalanan dengan roda dua, pengunjung akan di suguhkan dengan pesonanya pantai Lakey. Di sinilah ombak bergulung sepanjang hari. Di pesisir teluk Cempi inilah bentangan pasir putih memanjang sejauh mata memandang serta deretan Hotel dan Homestay yang sedang berbaris.

Dokpri. Kota Dompu
Dokpri. Kota Dompu
Pantai Lakey memiliki ombak yang menawan sekaligus menantang bagi pencinta olahraga surfing. Bahkan tidak mengenal musim. Wisatawan mancanegara dari benua biru, America  Latin, Jepang dan Australia menjadi tamu yang sering menikmati panorama alam pantai di selatan Kota ini. Bahkan sebelum pandemi menyerang, wisata pantai Lakey salah satu destinasi wisata pantai yang ramai di kunjungi wisatawan.

Karena memiliki ombak kidal yang manja. Sapuan kiri. Menjadi satu dari sedikit alasan wisatawan mancanegara bertandang ke pantai Lakey. Bahkan dengan alasan itu pula biasanya digelar  lomba surfing di pantai ini. Hampir setiap tahun di helat. Ombak menjadi jualan pantai ini, selain bentangan alamnya yang memanjakan mata.

Namun demikian, unsur pemerintah dan swasta harus menjadi garda terdepan dalam upaya memajukan industri wisata ini. Tidak cukup mencari pembenaran apa lagi harus saling menyalakan satu sama lain. Semua harus bersinergi demi satu tujuan. Pariwisata harus maju.

Dokpri. 
Dokpri. 
Sebab, pantai Lakey adalah primadona. Ia harus kembali di dandang, wajahnya harus kembali di mic up, di poles. Bahkan ia harus dipakaikan dengan baju yang baru dengan tampilan yang seksi agar tampil mempesona. Sampah di pesisir harus di bersihkan, taman bermain di sediakan, perencanaan di matangkan dengan melibatkan semua unsur yang memang serius membangun dan memajukan wisata pantai ini. Termasuk media.

Jangan biarkan patung surfing itu berdiri sendiri dalam menaklukan ombak. Semua harus mengulurkan tangan sembari memberi kontribusi pada kemajuan pariwisata. Pemerintah jangan di biarkan jalan sendiri. Ia harus didampingi, dikawal sambil di beri masukan agar harapan bisa segera terwujud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun