KEMATIAN adalah kepastian. Ia datang kepada semua yang bernyawa. Tidak ada yang bisa lari darinya. Bahkan tidak akan ada yang lolos darinya. Semua sedang menunggu kedatangannya. Semua harus menyiapkan bekal terbaik supaya tidak menyesali di alam akherat nanti.Â
Kematian adalah pengingat yang terbaik, bahwa hidup memang  ke-fana-an. Dan kematian merupakan awal dalam membuka tirai kehidupan selanjutnya. Bahkan kematian merupakan pemutus atas nikmat dunia yang kadang menyilaukan. Kematian adalah perpisahan yang pasti dan hanya menyisakan air mata dan kesedihan. Dengan kabar kematian, manusia ditegur, dicolek, dihimbau untuk tetap fokus pada jalan Tuhan  agar selamat pada kehidupan berikutnya.
Hari ini, Sabtu 24 Oktober 2020, seorang adik, sahabat terbaik telah memenuhi panggilan sang khalik. Mengetahui kabarnya tadi malam, hati saya langsung basah. Sedih menjalar seluruh tubuh ini. Mulut sejenak tidak bisa berucap. Ada banyak kenangan bersamanya yang tak bisa semuanya terangkai dengan kata-kata. Saya mengenalnya sudah cukup lama. Ada banyak pertemuan dengannya yang kini menjadi kenangan. Dirinya masih cukup muda. Di beberapa kesempatan, saya menikmati diskusi bersamanya selama di tanah para tuan guru.Â
Tapi sejak dirinya pulang kampung, kami jarang mengabari satu sama lain. Tiba-tiba kabar itu datang bagai petir menyambar semesta. Semua yang mengenalnya merasa terpukul. Merasa kaget, bahkan tidak sedikit yang tidak menyangka ia pergi secepat itu. Semua mengenang kebaikannya. Memang dia orang baik. Pemuda yang vokal, karena pernah bergelut di dalam lingkaran organisasi yang melahirkan banyak tokoh di republik ini.Â
Kini, semua kerabat mengantarnya ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Kami hanya bisa mengenang segala kebaikan yang pernah engkau torehkan dalam setiap jengkal perjalanan hidupmu. Kenangan bersama mu tak lekang oleh sang waktu. Bahkan  semesta pun akan mencatat segala kebaikanmu dengan tinta emasnya. Sulit terasa bagiku merangkai kata yang tepat untuk menggambarkan segala ingatan ini tentang mu.Â
Dunia seolah runtuh atas kepergian mu. Tapi kami yakin Allah sebaik pengambil keputusan. Semua akan menghadapnya. Allah sebaik-baiknya tempat kembali. Allah adalah penyayang hambanya. Pecinta hambanya. Dan kami yakin engkau telah berada dalam pelukan sang khalik yang maha lembut. Engkau sedang di usap kepalamu, sedang disiapkan tempat terbaik sebagaimana hamba-hambanya yang lain.Â
Selamat jalan adinda Sapri, SH. hanya doa terbaik yang bisa kami kirimkan ke langit, untuk mengiringi perjalanan pulang mu ke kampung akherat. Izinkan air mata ini menetes sebagai tanda perpisahan kita. Kami tidak menyesali kepergian mu, karena takdir Allah yang terbaik. Di ujung sana, sayap-sayap malaikat Allah telah membawamu pulang lebih cepat dari yang kami harapkan. Selamat jalan adindaku, sahabatku, sampai jumpa di kampung akherat. Izinkan kami melanjutkan ide mu yang sebening mata air zam-zam itu.