Mohon tunggu...
Supriyanto
Supriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh Agama Buddha

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Perayaan Cheng Beng bagi Umat Buddha

4 April 2023   06:04 Diperbarui: 4 April 2023   06:44 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Cheng beng atau sembahyang kubur merupakan salah satu perayaan penting dalam agama Buddha khususnya etnis Tionghoa yang dirayakan oleh umat di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. ada perayaan sejenis dalam masyarakat jawa yang dikenal dengan istilah"Nyadran"  

Namun, apa makna perayaan Cheng Beng dalam agama Buddha?

Perayaan Cheng Beng bagi umat Buddha memiliki makna penting sebagai bentuk momen pehormatan, memuliakan dan bakti kepada pahlawan keluarga yaitu orang tua atau leluhur karenanya Cheng beng memilki arti yang dalam bagi umat Buddha. Perayaan Cheng Beng merupakan momen di mana umat Buddha memperingati para leluhur dan membantu mereka melewati alam baka (alam antara) menuju ke alam yang lebih baik dengan memberikan persembahan, penghormatan serta melimpahkan jasa kebajikan kepada mereka yang meningal dunia.

Dalam agama Buddha, menghormati leluhur dianggap sebagai suatu kewajiban seorang anak. hal ini tertuang dalam Sigalovada sutta tentang kewajiban anak kepada orang tua sebagai berikut “Dengan lima cara seorang anak memperlakukan orang tuanya sebagai arah timur:

1.    Dahulu aku telah dipelihara / dibesarkan oleh mereka, sekarang aku akan menyokong mereka, sekarang aku akan menyokong mereka.

2.    Aku akan melakukan tugas-tugas kewajibanku terhadap mereka.

3.    Aku akan menjaga baik-baik garis keturunan dan tradisi keluarga.

4.    Aku akan membuat diriku pantas untuk menerima warisan.

5.    Aku akan mengurus persembahyangan kepada sanak keluargaku yang telah meninggal dunia.” (Digha Nikaya 111, 189).

Tidak hanya sebagai momen untuk memperingati para leluhur, Perayaan Cheng Beng juga menjadi ajang untuk membumikan nilai - nilai Buddha dalam kehidupan sehari-hari, seperti nilai penghormatan pada orang tua dan leluhur, serta nilai karma dan kebajikan melalui memberikan persembahan kepada mereka yang telah meninggal dunia. dengan kata lain dengan melakukan penghormatan kepada leluhur dipercaya dapat menimbulkan pengaruh positif bagi keluarga yang masih hidup dikarenakan orang tua atau leluhur merupakan ladang subur untuk menanam kebajikan seperti yang dijelaskan Buddha  dalam Anguttara Nikaya 11 sebagai berikut,: "terdapat empat ladang subur yang untuk menanam jasa kebajikan, yang pertama adalah para Buddha, yang kedua adalah para Arahat, yang ketiga adalah ibu dan terakhir adalah ayah".

lebih lanjut Buddha menekankan pentingnya menghormati dan melakukan kewajiban kepada orang tua dan leluhur, karena tindakan ini dianggap sebagai jalan untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup hal ini tertuang dalam Anguttara Nikaya 11:4 

"barang siapa yang telah memperlakukan dengan baik, ibu, ayah dan Samsammbuddha, Sang Tathagata serta para pengikutnya, sebenarnya telah menimbun banyak bibit kebajikan. Karena siapapun yang berbuat bajik kepada orang tuanya dalam hidup ini, akan dipuji oleh para bijaksana, dan dalam kelahiran-kelahiran selanjutnya ia akan hidup di berbahagia di alam-alam surga. " 

Agama Buddha berpendapat bahwa menghormati orang tua dan leluhur sangatlah penting karena merupakan jalan menuju kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup hal ini disampaikan Buddha dalam Manggala Sutta kotbah tentang berkah utama bahwa "menghormat kepada mereka yang pantas dihormati adalah berkah utama".lebih lanjut beliau menyampaikan "menyokong orang tua adalah berkah utama" oleh karenanya penghormatan dan kewajiban anak kepada orang tua sangat ditekankan dan merupakan salah satu cara untuk menanamkan nilai-nilai Buddha dalam kehidupan sehari-hari dengan menghargai dan memuliakan orang tua serta leluhur. 

Selamat melaksanakan Festival Cheng Beng

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun