Menjadi wartawan majalah MAOS membawa saya banyak berinteraksi dengan banyak orang di perusahaan. Saya banyak mengenal orang-orang yang menjadi narasumber. Mulai dari President Director perusahaan hingga driver.
Saya juga mulai dikenal oleh teman-teman karyawan sebagai wartawan majalah kantor MAOS. Status sebagai seorang wartawan ini bahkan lebih melekat kuat dari pada status saya sebagai karyawan. Mereka mengenal saya sebagai Prie MAOS, sesuai nickname yang saya pakai pada setiap tulisan saya.
Menjadi wartawan pada jaman itu seringkali mengharuskan kami untuk berkunjung ke rumah narasumber bila akan wawancara. Sebab pada jaman itu masih belum ada alat komunikasi hp atau media WhatsApp seperti sekarang. Sehingga bila akan wawancara kami datang ke rumah narasumber.
Ternyata dengan melakukan wawancara ke rumah narasumber saya banyak mendapat pengalaman baru. Selain bisa mendapatkan berita, saya juga sekaligus bisa silaturahim dengan narasumber dan keluarganya.
Umumnya ketika melakukan wawancara di rumah itu akan bisa mendapatkan informasi lebih banyak dari narasumber. Mereka senang ketika kami datang ke rumahnya untuk mewawancara.
Bahkan biasanya mereka akan begitu antusias menceritakan tentang kisah hidupnya kepada kami. Terutama ketika sedang melakukan wawancara untuk  Profil. Narasumber biasanya akan menceritakan kisah hidupnya secara lengkap untuk dimuat di MAOS.
Banyak pelajaran hidup yang bisa saya dapatkan dari kisah kehidupan yang diceritakan narasumber. Saya mendapatkan pengalaman baru yang sangat berharga dari narasumber yang berbeda-beda.
Memang salah satu rubrik di MAOS yang paling saya suka adalah rubrik Profil. Rubrik ini menampilkan kisah perjalanan narasumber yang kita pilih sebagai tokoh Profil. Liputan Profil ini adalah tulisan biografi tokoh sepanjang 4 sampai 6 halaman.
Bagi saya, membuat tulisan Profil ini memberikan banyak pengalaman baru yang berbeda-beda. Saya seperti disuguhi banyak kisah perjalanan hidup yang menarik dari para tokoh dengan segala lika-likunya. Kisah hidup tersebut harus bisa saya buat menjadi tulisan Profil sewajar mungkin sebagai sosok manusia utuh.
Saya sudah tak ingat sudah berapa banyak orang yang sudah saya wawancara dan saya buat tulisan sebagai Profil di MAOS. Yang saya ingat bahwa tokoh-tokoh yang pernah saya tulis itu sangat beragam. Masing-masing memiliki kisah hidup yang berbeda tapi sama-sama menarik.
Salah satu liputan Profil yang berkesan adalah ketika saya melakukan wawancara Presiden Komisaris (Preskom) di Jakarta pada tahun 2003. Liputan itu begitu berkesan karena untuk pertama kalinya saya berangkat ke Jakarta naik pesawat berdua dengan seorang wartawan MAOS.