Urusan Rutin Didahulukan
Pada awal bulan, urusan rutin harus didahulukan. Apalagi menyangkut kewajiban bulanan yang harus segera ditunaikan. Pada tanggal satu Agustus 2025 bertepatan dengan hari Jumat. Saya perlu mengambil uang untuk kebutuhan dapur dan lain-lain. Pada hari Jumat itu, saya keluar rumah hanya untuk mengambil uang di gerai ATM Bankaltimtara.
Tidak ada tujuan lain. Ada rasa enggan atau belum berselera untuk melakukan aktivitas lain di luar rumah. Kemudian pada hari Sabtu (2/8/25) saya keluar rumah hanya untuk membeli satu galon air minum. Kebetulan stok air minum di rumah tinggal satu galon. Saya harus segera menambah stok satu galon lagi.
Rata-rata satu galon habis dalam empat hari. Saya tidak ingin dalam empat hari ke depan  tidak memiliki  cadangan air minum. Cuaca yang tidak menentu membuat saya harus pandai-pandai mengatur waktu.
Pulang dari beli satu galon air minum, sepeda motor langsung saya parkir di teras rumah. Cuaca agak mendung. Saya tidak ingin terkena air hujan saat keluar rumah.
Pada awal bulan saya perlu menyiapkan waktu untuk melakukan pembayaran empat rekening (rekening listrik, rekening air, rekening internet, dan rekening gas kompor dapur).
Semula saya merencanakan untuk pergi ke Kantor Pos pada hari Jumat (1/8/25) atau Sabtu (2/8/25) tetapi saya batalkan. Saya khawatir, belum semua perhitungan rekening siap dibayar. Beberapa kali saya sudah mengalami hal itu. Terkadang rekening listrik belum ada. Lain waktu, rekening air PDAM belum ada. Pada keempatan lain, rekening internet (IndiHome) yang belum ada.
Jika ada satu rekening belum ada, berarti minimal, saya harus dua kali ke Kantor Pos. Pertama, membayar rekenig yang sudah ada. Kedua, membayar rekening yang belum ada pada kunjungan pertama.
Selain membayar tagihan rekening bulanan, saya perlu potong rambut. memang, sih, ramput kepala saya belum terlalu panjang. Namun, rasa risih sangat terasa bila ada rambut yang menyentuh daun telinga.
Kegaduhan Media Sosial
Saya sering tersenyum membaca kegaduhan media sosial. Senyum bukan menertawakan atau senyum tidak suka. Saya sangat menghargai orang-orang yang menulis di media sosial. Namun, terkadang netizen menanggapi dengan guyonan yang kocak. Hal itu yang membuat saya sering tersenyum membaca komentar mereka.