Catatan Hari Kedua Perjalanan ke Malaysia
Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur merupakan bangunan atau gedung tertinggi di dunia pada tahun 1998-2004. Fondasi bangunan itu sedalam 120 meter. Sementara, bangunan terdiri atas 88 (delapan puluh delapan) lantai dengan ketinggian 452 (empat ratus lima puluh dua) meter.
Gedung tertinggi di dunia saat ini adalah Burj Khalifa yang terdiri atas 163 (seratus enam puluh tiga) lantai dengan ketinggian 828 (delapan ratus dua puluh delapan) meter. Gedung yang dibuka pada 4 Januari 2010 itu terletak di kota Dubai, Uni Emirat Arab.
Di antara dua menara kembar di Kuala Lumpur ada sebuah jembatan pada lantai 41 dan 42 gedung tersebut. Masyarakat lokal maupun mancanegara yang ingin melewati jembatan udara tersebut perlu membeli tiket dengan harga yang tidak murah.
 Keinginan untuk menyaksikan secara langsung Menara Kembar Petronas harus ditunda dulu. Hal itu terjadi karena jadwal terbang ditunda alias delay lagi.
Dalam informasi awal, penundaan hanya 20 menit. Namun, pada pukul 18.00 Wita ada pengumuman lagi bahwa jadwal terbang pesawat ditunda pada pukul 21.40. Mundur atau ditunda sekitar dua jam.
Kondisi fisik yang mulai letih harus ditambah dengan menunggu waktu. Namun, selalu ada hikmah di balik semua itu. Saya semakin tenang, sabar, dan berusaha memahami apa yang harus saya lakukan.
Saat pemeriksaan barang tentengan merupakan saat yang menjengkelkan bagi saya. Betapa tidak, ada barang-barang yang saya butuhkan terpaksa harus disita oleh petugas.
Air minum botol kecil masih bersegera ternyata tidak boleh dibawa naik pesawat. Memang pernah saya baca aturan  bahwa  penumpang pesawat dilarang membawa caranya lebih dari 100 mlm dalam satu tempat. Kalau ukuran caranya di bawah 100 mlm boleh dibawa. Saya juga membaca aturan total caranya yang boleh dibawa sebanyak satu liter.