Keluar dari pemeriksaan pada bagian imigrasi kami masih harus berjalan menuruti tangga menuju tempat pengambilan barang. Untung tidak ada antrean saat ambil bagasi.
Rasa lega mulai menyelimuti. Namun, ada sedikit ketegangan karena kami belum mendapatkan kabar tentang penjemput kami
 Istri saya yang mempunyai nomor kontak dengan keluarga yang akan menjemput kamikatabya belum mendapatkan informasi.
Meskipun demikian kami terus melangkah menuju pintu keluar yang masih juga memutar, melewati lorong-lorong tempat pengambilan bagasi.
Pada saat kami masih galau, muncul seorang laki-laki muda yang mendekati istri saya. Lski-laki muda itu bernama Haromain. Ia menggendong anak perempuan berusia sekitar enam tahun dan mengandung seorang anak laki-laki berumur sekitar delapan tahun.
Haromsin adalah anak dari Asmunah. Siapa Asmunah? Ya, Asmunah adalah kakak perempuan istri saya tercinta.
Itu berarti Haromain adalah anak kemenakan istri saya. Kami segera menuju tempat parkir mobil. Saya mendorong troli hingga mendekati mobil Haromain yang diparkir.
Perjalanan panjang pun kami lakukan lagi. Anak-anak Haromain ditidurkan pada bagian belakang mobil. Istri saya tercinta duduk pada bagian tengah mobil bersama barang bawaan kami. Nah, saya duduk di depan di samping sang driver, Haromain.
Perjalanan dari bandara Kuala Lumpur menuju Bukit Gambir di negara bagian Johor ditempuh dalam waktu dua jam lebih satu menit. Perjalanan cukup lancar.Â
Kakak Asmunah menyambut dengan wajah ceria di rumahnya. Kami langsung diantarkan menuju kamar tempat kami menginap untuk beberapa hari ke depan.