Nah, untuk minuman air mineral dalam kemasan bersegel ukuran 330 ml  ternyata tidak boleh dibawa penumpang ke kabin. Sementara itu penumpang lain juga diperlakukan sama.
Mereka yang membawa tempat minum khusus diperbolehkan membawa setelah isi minuman ditumpahkan. Barulah saya tahu beberapa saat kemudian bahwa di ruang tunggu disiapkan air kran untuk minum.
Ada cerita lain saat berada di ruang tunggu, yaitu kompensasi keterlambatan berupa nasi kotak. Para penumpang bisa mengambil nasi box di ruang lain dengan memperlihatkan tiket pesawat.
Satu hal yang agak janggal, Â penumpang hanya boleh mengambil nasi box sedangkan minuman dalam kemasan botol hanya boleh dikonsumsi di tempat pengambilan nasi box. Botol minuman tidak boleh dibawa ke ruang tunggu di sebelahnya.
Ya, demi mendapatkan air minum, saya dengan santai duduk di sudut ruang menikmati nasi box diselingi minum air dari botol. Namun, saya tidak menghabiskan semua isi nasi box, saya makan sebagian. Demikian air mineral hanya saya minum setengah botol.
Sisa nasi box dan satu kotak yang masih utuh segera saya bahwa untuk istri tercinta yang berada di ruang tunggu Gate 1 bandara SAMS Sepinggan, Kota Balikpapan.
Pesawat terbang sesuai pengumuman. Perjalanan Balikpapan ke Kuala Lumpur ditempuh dalam waktu dua jam lima puluh menit. Tia di Malaysia, tanggal sudah berubah jadi tanggal 12 Juni 2025.
Jalan yang harus dilalui menuju bagian imigrasi cukup jauh. Kami harus berjalan melewati lorong naik, meningkat, dan menuruti tangga.
Tiba di bagian imigrasi, kami harus antre untuk diperiksa. Seperti pada saat berangkat di bandara Balikpapan, kami ditanyain tentang tujuan ke Malaysia dan berapa lama berada di Malaysia.
Semua pertanyaan dapat saya jawab dengan cepat karena pertanyaan serupa sudah pernah ditanyakan pada aplikasi pengurusan paspor. Proses pada bagian imigrasi tidak terlalu lama meskipun kami harus siap difoto dan merekam sidik jari dua jari telunjuk.