Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Catatan Hari Pertama Perjalanan ke Malaysia

11 Juni 2025   19:15 Diperbarui: 11 Juni 2025   10:58 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
catatan hari pertama (dokpri)

Catatan Hari Pertama Perjalanan ke Malaysia

Pembelian tiket pesawat dilakukan setelah  berhasil mendapatkan paspor. Tiket pesawat dipesan lewat aplikasi. Untuk dapat memesan tiket, calon penumpang yang akan bepergian ke luar negeri harus mempunyai paspor yang masih berlaku.

Urusan paspor bisa cepat jika persyaratan dapat dipenuhi semua. Kami memerlukan waktu hingga tiga hari karena mengambil jalur reguler. Apabila mau cepat--satu hari selesai--bisa mengambil jalur cepat dengan membayar biaya tambahan sebesar satu juta rupiah setiap paspor.

Dengan melalui jalur cepat, proses pengurusan dapat diselesaikan hanya dalam waktu satu hari. Pada hari tertentu datang ke Kantor Imigrasi, dijamin pada hari itu paspor sudah selesai dengan catatan semua persyaratan lengkap dibawa.

Istri saya mengusulkan untuk mengambil jalur reguler saja. Hal itu dilakukan selain untuk menghemat biaya juga terkait waktu keberangkatan ke Malaysia yang masih agak lama (waktu itu). 

Beli Tiket Jauh Hari

Para pengguna transportasi pesawat sudah paham bahwa untuk membeli tiket dengan harga lebih murah perlu dilakukan jauh hari sebelum tanggal keberangkatan. 

Sejak paspor sudah ada di tangan (7/3/25) saya mulai rajin mengintip harga tiket dan jam penerbangan dari Kota Balikpapan ke Kuala Lumpur melalui aplikasi.

Untuk jam penerbangan, saya tidak mau berangkat terlalu pagi. Hal itu terkait dengan persiapan menuju bandara Sepinggan di Kota Balikpapan. Jika penerbangan terlalu pagi, seperti saat kami pergi ke Lampung tanggal 2 April 2025  (jadwal terbang pukul 06.00 Wita), kami harus menginap lebih dahulu di dekat bandara tersebut. Hal itu tentu akan menambah biaya.

Kemudian, kami juga menginginkan penerbangan langsung dari Balikpapan ke Kuala Lumpur. Jika harus transit, kami merasa keberatan karena akan membutuhkan waktu lebih lama dalam perjalanan.

Setelah saya menemukan hari dan tanggal yang cocok pada aplikasi itu, saya diskusikan dengan istri tercinta. Untung istri saya setuju-setuju saja atas pilihan hari, tanggal, nama maskapai, dan jam terbang. Pada tanggal 10 Maret 2025 saya pun melakukan pemesanan tiket melalui aplikasi. 

Pesan tiket berangkat (dokpri) 
Pesan tiket berangkat (dokpri) 

Proses pemesanan dan pembayaran tiket berjalan lancar karena koneksi internet tidak ada gangguan. Harga yang tercantum dalam bukti pembayaran ternyata berubah. Saya agak kaget. Ada selisih hampir dua ratus ribu rupiah. Saya pun meneliti rincian pembayaran.

Rupanya ada item asuransi keterlambatan penerbangan. Saya tidak tahu item itu tiba-tiba muncul padahal rencananya saya tidak memesan item asuransi keterlambatan. Berhubung sudah telanjur, apa boleh buat.

Untuk pemesanan tiket ke depan perlu lebih berhati-hati. Sebelum menyetujui proses pemesanan, perlu dibaca ulang rincian pemesanan tiket. Namun, saya terkadang curiga. Ada semacam fitur yang secara otomatis mengarahkan kita untuk memilih item tertentu seperti asuransi keterlambatan penerbangan itu. Tanda ceklis secara otomatis ada padahal saya tidak memencet tombol itu. Jika kita hapus, tanda ceklis akan hilang. Biaya pun bisa berkurang.

Satu tahap sudah dilalui. Pemesanan tiket pesawat untuk keberangkatan telah berhasil. Ada sesuatu yang mengganjal sebelum keberangkatan, yaitu terkait barang bawaan.

Bawa Barang Bagasi Tercatat Ternyata Berbayar

Ada dua jenis barang bawaan penumpang pesawat. Pertama, barang yang boleh dibawa ke tempat duduk. Aturan umum, berat barang yang boleh dibawa ke tempat duduk pesawat adalah 7 (tujuh) kilogram. Kedua, barang bawaan tercatat yang dititipkan saat melakukan boarding di loket maskapai. Berat barang yang dimasukkan ke dalam bagasi pesawat itu ada aturan tertentu. Ada yang gratis (penerbangan dalam negeri) dan ada yang berbayar (penerbangan ke luar negeri).

Pada saat saya melihat tiket yang saya beli, ternyata hal itu benar. Barang bawaan yang gratis hanya barang yang dibawa ke tempat duduk pesawat. istilahnya bagasi kabin. Penumpang tidak perlu membayar jika membawa barang tentengan seperti tas tangan dengan berat maksimum tujuh kilogram.

Saya mulai gelisah dengan barang bawaan kami. Berdasakan pengalaman sewaktu bepergian ke Lampung (2-8 April 2025), berat barang bagasi kami yang tercatat adalah 7+10 (tas saya dengan berat tujuh kilogram dan tas istri dengan berat sepuluh kilogram). Nah, untuk bepergian ke Malaysia, barang-barang yang akan kami bawa kurang lebih seberat itu. 

Pada hari Sabtu (3/5/25) saya berdiskusi dengan istri tercinta terkait barang bagasi. Kami memutuskan untuk membeli (tempat) untuk bagasi tercatat.

Ada beberapa pilihan berat bagasi yang direkomendasikan. Paling ringan 20 kg. Kemudian 25 kg, 30 kg, dan paling berat 40 kg. Mengingat barang-barang kami tidak mencapai 20 kg (sesuai pengalaman ke Lampung), akhirnya diputuskan beli (tempat) bagasi yang paling ringan.

Aplikasi yang sama saat beli tiket pun saya utak-atik (dipencet-pencet). Dalam waktu beberapa menit, proses pembelian (tempat) bagasi pun selesai. Berapa biayanya? Hampir sama dengan harga tiket pesawat satu orang.  

Pesan bagasi tambahan 20 kg setara harga tiket satu orang (dokpri)
Pesan bagasi tambahan 20 kg setara harga tiket satu orang (dokpri)

Tahapan terkait barang bawaan sudah terlewati, khususnya untuk menitipkan barang bagasi saat berangkat ke Malaysia. Istilahnya bagasi tercatat. Dengan langkah ini, kami tidak perlu menggendong tas/ransel ke atas pesawat. Cukup tas kecil atau barang bawaan ringan yang dibawa ke tempat duduk (maksimal satu orang tujuh kilogram).

Persiapan Surat-Surat bagi Pelancong

Sebagai pelancong atau wisatawan ke luar negeri, ada surat-surat yang perlu dipersiapkan sebelum tiba di tempat tujuan. Pada aplikasi pemesanan tiket sudah diinformasikan hal itu. Surat atau daftar isian (formulir) disediakan dalam bentuk aplikasi. Pelancong diminta mengisi formulir tersebut tiga hari sebelum keberangkatan.

Data-data pribadi yang diminta meliputi: nama, nomor paspor, tanggal lahir, asal negara, jenis kelamin, tanggal kadaluwarsa paspor, alamat e-mail/surel, nomor kode negara, nomor ponsel, tanggal kedatangan di negara tujuan, tanggal meninggalkan negara yang sudah dikunjungi, nomor kode penerbangan pesawat, bandara sebelumnya yang dikunjungi, akomodasi selama di tempat tujuan, alamat di tempat tujuan, nama tempat, dan kode pos.

Demikian antara lain data yang perlu diisi/dipilih pada formulir yang berjudul MDAC (Malaysia Digital Arrival Card). Formulir tersebut sebaiknya diisi tiga hari sebelum terbang.

Pelancong yang berangkat mendadak tentu masih dibolehkan mengisi formulir MDAC sebelum terbang. Hal itu dapat terlihat dari bukti pemesanan tiket pesawat (jika mendadak berangkat). Apabila tiket pesawat dipesan jauh hari, sebaiknya mengisi fomulirnya tiga hari sebelum terbang.

Tiga hari sebelum terbang ternyata belum dapat mengisi MDAC (Malaysia Digital Arrival Card). Saya sudah mencoba tetapi belum bisa. barulah dua hari sebelum terbang, MDAC (Malaysia Digital Arrival Card) bisa diisi. 

Tanggal keberangkatan (terbang) tanggal 11 Juni 2025. Saya mengisi aplikasi daring itu pada tanggal 9 Juni 2025. Proses berjalan lancar. Data yang diisi seperti yang sudah disebutkan di atas.

Saya perlu mengisi data pada aplikasi MDAC (Malaysia Digital Arrival Card) sebanyak dua kali. Pertama, mengisi data saya sendiri dan kedua mengisi data untuk istri tercinta.

Setelah data diisi lengkap, tinggal klik tombol submit, langsung tersimpan dan data isian tersebut dikirimkan ke alamat surel yang tertera dalam isian data.

Data isian MDAC (foto: dokumen Suprihadi)
Data isian MDAC (foto: dokumen Suprihadi)

Saya pun segera mencetak alias nge-print kedua data isian tersebut. Sebelum mencetak, saya baca ulang data-data yang saya isikan agar mengetahui apa saja data yang tertulis di sana.

Menyiapkan Paket Internet untuk Ponsel

Satu hal yang perlu dipersiapkan adalah membeli paket internet selama di Malaysia. Paket roaming namanya. Agar tidak ribet, saya datangi kantor Grapari terdekat. Saya sampaikan bahwa pada tanggal 11 Juni 2025 kami akan berkunjung ke Malaysia, perlu paket internet.

Pada hari Selasa (10/6/25) saya sampaikan hal itu kepada petugas di kantor tersebut. Saya pun diberi penjelasan terkait jenis paket dan harga yang tertera dalam aplikasi.

"Berapa lama di Malaysia? Apakah hanya akan ke Malaysia saja?"

Saya pun menjawab dengan lancar atas pertanyaan tersebut. Petugas di kantor itu pun memberikan alternatif untuk paket yang dapat dipilih.

"Ini yang paket untuk lima belas hari sebesar 180 GB dengan tarif dua ratus lima puluh ribu rupiah!"

Paket internet roaming 180 GB (dokumen Suprihadi)
Paket internet roaming 180 GB (dokumen Suprihadi)

Saya pun memilih paket yang ditawarkan tersebut tanpa banyak bertanya. Selain membeli paket untuk ponsel saya sendiri, saya pun membelikan paket internet untuk isteri tercinta.

"Total semuanya lima ratus ribu rupiah, Pak!"

Menyiapkan paket internet memang penting agar dapat bermedia sosial, khususnya chating dengan WhatsApp. Selain itu, saya bisa melakukan siaran langsung di mana pun saya suka untuk mengabadikan peristiwa atau tempat yang menarik.

 Tiket sudah di Tangan, Siap Terbang

Dengan memegang tiket pesawat perasaan sudah tenang. Paspor perlu disiapkan untuk dibawa sebagai pengganti KTP saat pemeriksaan di bandara. Pengalaman pertama bepergian ke luar negeri tentu ada perasaan yang tidak menentu. Pada intinya, sebelum terbang menyiapkan segala sesuatu dengan hati-hati.

Barang bawaan yang tercatat (dititipkan lewat petugas loket) perlu ditimbang sebelum diproses oleh petugas. Paspor siap di tangan sebagai identitas diri. Barang tentengan yang akan dibawa ke tempat duduk perlu diperiksa isinya lagi.

Tanggal sebelas Juni 2025 menjadi tanggal yang terukir dalam sejarah kehidupan kami, hari pertama ke luar negeri, meskipun hanya ke negara tetangga.

Tapi, tunggu dulu. Ada notifikasi masuk. Pihak penjual tiket pesawat mengirimkan pesan bahwa jadwal penerbangan mengalami delay. Ada penundaan jam terbang. Notifikasi tersebut dikirimkan pada dini hari, pukul 02.02 Wita. Untung sempat terbaca sehingga tidak ketinggalan informasi.

Dalam tiket tertera jam terbang pukul 19.10 Wita dan di-delay menjadi pukul 19.30 Wita. Saya pun merasa lega. Jadwal terbang dimundurkan, bukan dimajukan.

Notifikasi dari penjual tiket (dokumen Suprihadi)
Notifikasi dari penjual tiket (dokumen Suprihadi)

Salah satu keuntungan mempunyai media sosial WhatApp adalah seperti ini. Pihak penjual tiket mengirimkan informasi lewat pesan WA. Saya pun sering memantai pesan yang masuk sehingga dapat cepat mendapatkan informasi terbaru. 

Kesimpulan

Persiapan ke luar negeri perlu dilakukan dengan saksama. Persyaratan pertama, ada paspor yang masih berlaku, minimal masih enam bulan masa berlakunya.

Beli tiket penerbangan jauh hari agar mendapatkan harga yang ramah di kantong. Pastikan saat membeli tiket, adakah barang bagasi yang akan dititipkan (tercatat). Jika ada, pastikan sudah memesan (beli) tempat bagasi tercatat pada saat membeli tiket. Untuk penerbangan ke luar negeri periksa apakah ada free bagasi atau harus beli tempat bagasi tercatat.

Baca dengan saksama ketentuan penerbangan ke luar negeri. Jika ada dokumen yang perlu diisi, jangan sampai kelupaan agar proses di bandara tidak ada hambatan.

Untuk tujuan Malaysia, pelancong perlu mengisi MDAC (MDAC (Malaysia Digital Arrival Card), tinggal menunjukkan bukti print out tersebut. 

Satu lagi, untuk kenyamanan berkomunikasi, beli paket internet satu hari sebelum terbang. Untuk berkomunikasi dengan ponsel perlu membeli paket internet secukupnya dan disesuaikan dengan kebutuhan.

Terakhir, sebelum terbang, pastikan bahwa jadwal berangkat (take off) tidak mengalami perubahan. Jika ada perubahan jadwal (dimajukan atau diundur) harus segera diantisipasi. Tidak perlu melampiaskan dengan emosi amarah yang tidak berguna.

Kalimantan Timur, 11 Juni 2025

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun