Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Rumah Minimalis Tetap Perlu Dirapikan Jelang Lebaran

6 April 2024   07:05 Diperbarui: 6 April 2024   07:07 1841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa Awal Bekeluarga Sibuk Merapikan Rumah

Pada waktu masih awal-awal berkeluarga, kami selalu sibuk merapikan rumah jelang lebaran tiba. Mengapa? Rumah kami berpindah-pindah. Maksudnya, saat belum mempunyai rumah pribadi, kami masih menyewa rumah dan seingat saya sudah tiga tempat rumah sewa yang kami tinggali.

Waktu itu, di rumah sewa masih berupa rumah kayu. Lantai terbuat dari kayu (papan) pula. Kami harus menggunakan karpet plastik agar lebih nyaman. Karpet plastik, meskipun sudah membeli yang agak tebal, tetap saja mudah sobek. Untuk itu, kami sering dibuat sibuk untuk menutupi (menambal) karpet  plastik yang sobek itu.

Kami harus memutar otak agar tidak membeli karpet plastik baru secara menyeluruh untuk semua lantai. Tambal sulam pun dilakukan. Karpet yang banyak sobeknya diletakkan di tempat yang bukan ruang tamu. Kalau ada sobek sedikit, kami tutup dengan karpet lain yang berwarna senada.

Hingga awal-awal tinggal di rumah pribadi, kami masih menggunakan karpet plastik. Waktu itu lantai masih semen biasa. Adonan atau campuran semen dan pasir kurang bagus sehingga lantai semen mudah retak dan akhirnya menimbulkan lubang.

Karpet plastik yang menutupi lantai pun ikut sobek. Tambal sulam pun dilakukan. Apalagi, waktu itu rumah belum direnovasi (belum ditinggikan), sehingga sempat beberapa kali tergenang banjir di dalam rumah.

Jika mengenang saat itu, kami benar-benar merasa sedih. Bagaimana tidak? Air menggenang di dalam kamar tidur dan kamar lain. Sementara hujan masih turun. Waktu itu, sempat pas bulan Ramadan terkena musibah banjir.

Sebagian barang kami yang tidak seberapa jumlahnya ikut terendam banjir. Tempat di atas meja dan lemari sudah penuh barang. Ada barang yang harus dikorbankan tetap terendam air.

Kondisi Berubah, Rumah Lebih Mudah Dirapikan

Seiring perjalanan waktu, kami dapat sedikit demi sedikit melakukan renovasi rumah. Lantai ditimbun sehingga sudah sama rata dengan jalan di depan rumah. Itu artinya, jika hujan turun deras, air tidak sempat menggenangi rumah kami.

Saat ini kami benar-benar merasa bersyukur. Saat saya sudah purnatugas dari ASN (Aparatur Sipil Negara), kondisi rumah sudah lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun