Artikel ke-500 sudah Tayang di "Kompasiana"
Alhamdulillah pada hari Jumat tanggal 12 Mei 2023 artikel saya ke-500 sudah tayang di Kompasiana. Rasa syukur berulang saya panjatkan karena sudah sanggup menulis hingga sebanyak itu. Terus terang saya tidak menyangka akan bisa menulis hingga artikel ke-500.
Perjalanan di Kompasiana saya awali dari tanggal 27 Agustus 2022. Meskipun terdaftar (bergabung) sejak tanggal 1 Januari 2022, saya baru mulai menayangkan artikel pada tanggal 27 Agustus 2022. Begitu artikel pertama dapat lolos, saya "ngebut" dalam menulis.
Tujuan saya hanya satu: menguji kemampuan menulis. Apakah tulisan-tulisan yang ditayangkan dibaca orang. Kemudian, benarkah menulis di Kompasiana ada "imbalan" seperti yang diinformasikan dalam K-Reward. Pada awal-awal menulis, saya lebih banyak menulis terkait latar belakang pendidikan saya, yaitu Pendidikan Bahasa Indonesia.
Dalam satu hari saya dapat menayangkan empat artikel pendek pada waktu itu. Semakin hari semakin "gila" menulis. Bukan hanya masalah kebahasaan yang saya tulis. Kebiasaaan menulis diary pun tersalurkan. Sebagai pengawas sekolah jenjang SMP, kami sering melakukan kegiatan di luar kantor. Nah, aktivitas dalam tugas kepengawasan itulah yang saya dokumentasikan dlam bentuk tulisan.
Belum Pantas Memperoleh Centang Biru
Setiap Kompasianer pasti akan senang apabila sudah memperoleh penghargaan centang biru. Namun, saya pribadi merasa belum pantas untuk menyandang penghargaan itu. Saya masih harus banyak belajar dari para Kompasianer yang sudah memperoleh penghargaan centang biru itu.
Menulis di Kompasiana dengan target semakin banyak orang yang termotivasi ikut menulis pula. Itulah tujuan yang saat ini sedang saya gencarkan. Berbagai upaya saya lakukan agar ada minat dan aksi teman-teman pengawas, kepala sekolah, guru, dan masyarakat umum untuk menulis.
Iming-iming honor dari menulis sering saya sampaikan. Namun, umumnya mereka belum tertarik untuk memulai. Saya sering menyampaikan bahwa jumlah kata minimal untuk sebuah artikel hanya enam puluh. Reaksi pun belum positif. Umumnya teman-teman mengatakan lebih suka membaca daripada menulis.
Sering Ada Pertanyaan
Sebagai Kompasianer yang masih baru, saya sering memperoleh pertanyaan dari orang yang belum saya kenal maupun orang yang sudah saya kenal. Umumnya ada yang menanyakan bagaimana cara bergabung di Kompasiana. Artikel tutorial pun selalu saya kirimkan. Namun, entahlah, setelah saya berikan tutorial jarang ada yang menindaklanjuti. Entah sudah mendaftar atau belum tidak ada konfirmasi. Saya pun wait and see. Tidak mau terlalu jauh untuk ikut campur.
Untuk teman Kompasianer yang sudah aktif menulis, kami pun sering berkomunikasi. Berbagi informasi kami lakukan lewat WAG. Alhamdulillah semakin hari semakin banyak Kompasianer yang memicu dan memacu saya untuk lebih aktif menulis.
Berapa Honorarium Menulis di Kompasiana?
Pertanyaan manusiawi ini sering dilontarkan oleh teman-teman yang belum memahami dunia bloger dan dunia tulis menulis pada umumnya. Pengetahuan mereka umumnya sebatas pada "jual-beli". Artikel sekian dihargai sekian rupiah. Mereka belum memahami proses dan ketentuan dalam pemberian honorarium. Kalau pun dijelaskan umumnya akan bingung dan semakin tidak percaya bahwa menulis di blog itu "ada uangnya."
Saya tidak ambil pusing dengan teman atau pihak yang tidak percaya atau menyangsikan honorarium seorang penulis di blog. Fokus saya masih berupaya mencari atau membuka wawasan bagi orang yang mau menulis. Siapa pun yang berminat untuk lebih fokus dan berharap memperoleh fulus dari aktivitas menulis, silakan mengirimkan chat atau memberikan komentar pada artikel ini.
Untuk pembaca yang belum mendaftarkan diri sebagai Komapsianer, silakan mengirimkan pesan lewat japri/wapri. Sudah ada beberapa orang yang mulai aktif menulis di Kompasiana setelah kami berkomunikasi lewat pesan WA. Umumnya mereka merasa penasaran.
Bagaimana dengan Anda?
Penajam Paser Utara, 12 Mei 2023 Â