Acara hiburan berikutnya berupa tari-tarian yang ditampilkan oleh siswa kelas XII. Ada dua kelompok tari yang tampil cukup memukau. Setiap kelompok menampilkan cerita seperti sendratari. Gerak lincah ditampilkan para siswa dan siswi diiringi musik tradisional (rekaman).
Selama acara hiburan berlangsung, kami masih menyempatkan waktu untuk berfoto ria bersama para guru SMA 1 PPU yang masih aktif, di antaranya foto bersama Bu Nurul, Bu Siti Zaleha, Pak Choirul Anam, Pak Darmis, dan beberapa guru lain yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Aksi foto bersama terus kami lakukan dengan posisi dan gaya berubah-ubah. Senyum tidak lupa ditebarkan sebagai ungkapan rasa bersyukur. Pada sela-sela kesibukan berfoto ria, kami juga menyempatkan untuk mencicipi kue-kue yang dihidangkan. Buah-buahan yang disediakan di atas meja juga kami nikmati bersama-sama.
Acara selanjutnya, ada penyerahan buku kamus bahasa Paser-Indonesia-Inggris. Pak Yahya yang mempunyai inisiatif seperti itu. Kepsek SMA 1 PPU menerima buku kamus tersebut didampingi guru bahasa Inggris, Pak Jaelani.
Bahasa Paser adalah bahasa daerah di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser. Bahasa itu akan dijadikan mata pelajaran muatan lokal. Dengan adanya kamus bahasa Paser-Indonesia-Inggris tentu akan sangat membantu dalam penerapan mata pelajaran tersebut.
Acara puncak berupa pemotongan tumpeng. Setiap kelas memotong tumpeng lebih dahulu bersama wali kelasnya. Setelah itu, tumpeng ukuran besar dipotong oleh kepala sekolah, Pak Jamaluddin. Guru senior dan seorang mantan guru menerima potongan tumpeng tersebut.
Pak Choirul Anam mewakili guru senior SMA 1 PPU. Kemudian untuk wakil mantan guru ditunjuk Pak Kabur Damianus.
Acara pemotongan tumpeng diiringi lagu Selamat Ulang Tahun yang sudah begitu populer dan sering digunakan dalam acara-acara ulang tahun organisasi atau instansi, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh Jamrud.
Saya tercenung sebentar. Sewaktu berfoto bersama, Pak Yahya sempat berkata.
"Ayo berfoto. Siapa tahu tahun depan, ada di antara kita ada yang sudah tiada!"
Begitu kira-kira inti ucapan Pak Yahya yang begitu bersemangat mengajak kami untuk berfoto dengan latar belakang spanduk berukuran besar dengan tulisan "Smansa Anniversary", "38th Anniversary".