“Kacang rebus, Pak!”
Seorang wanita setengah baya menawarkan dagangannya.
“Berapa?” tanya Pak Machmud.
“Dua bungkus lima belas ribu!”
Pak Machmud kembali menjadi “bos”. Ia beli empat bungkus kacang rebus itu. Kebetulan ada empat orang pengawas yang berada dalam ruang2 (selain Pak Machmud). Rezeki memang sudah diatur. Bu Suwarni satu bungkus, Bu Hj. Sri Kamariah satu bungkus. Saya, Suprihadi, satu bungkus. Pak M.Hanafi yang sedang berpuasa pada hari Kamis itu mendapatkan satu bungkus pula. Tadi ia tidak ikut ke warung soto DPR.
Hari Kamis benar-benar manis. Banyak senda gurau di sela-sela pembicaraan serius. Kami sudah cukup tua untuk "terlalu tegang" memikirkan atau mengerjakan sesuatu. Kegiatan atau pekerjaan dilakukan dengan selingan canda tawa agar tidak menjadi beban berkepanjangan.
Baca juga: Rabu Ceria Banyak Canda
Penajam Paser Utara, 4 November 2022
*Tantangan Omjay Menulis di Blog