Saran Solusi
A. Untuk menghindari kesalahan penggunaan bentuk "di", sebaiknya kita menghindari atau mengurangi penulisan kata yangÂ
 mengandung bentuk "di".
Contoh:
- di sore hari -- diganti pada sore hari
- di atas meja diganti pada sebuah meja
- Saya lupa buku itu tadi ditaruh di atas meja atau di lemari. (masih menggunakan bentuk "di")
- Saya lupa menaruh buku itu antara meja atau lemari. (meniadakan bentuk "di")Â
- Di Kota Samarida dia diasramakan oleh orang tuanya. (masih menggunakan bentuk "di")
- Orang tuanya memasukkan dia pada asrama Kota Samarinda. (meniadakan bentuk "di")
Dengan meniadakan  penggunaan bentuk "di" dalam penulisan, tentu saja kita akan semakin kreatif dalam mengolah kalimat. Gaya penulisan kita pun akan memiliki ciri khas yang unik.
B. Jika ingin tetap mengunakan bentuk "di", sudah sewajarnya kita mematuhi pedoman yang berlaku. Kapan penulisan "di" harus  dipisahkan (ada spasi) dan kapan penulisan bentuk "di" harus deserangkaikan (tanpa spasi) perlu dipelajari dengan sungguh-sungguh.
Semakin cermat kita menggunakan kaidah bahasa Indonesia akan semakin berkualitas tulisan yang kita buat. Kita tentu tidak ingin mewariskan tulisan yang banyak mengandung kesalahan dalam ejaan, tata tulis, dan diksi.
Selamat merayakan Bulan Bahasa 2022 dengan meningkatkan kualitas tulisan dari sisi penerapan ejaan yang benar.
Baca juga: Imbuhan atau Afiks Dapat Mengubah Jenis KataÂ
Baca juga: Kata "Dibalik" (Tanpa Spasi) atau "di Balik" (Ada Spasi) Penulisan yang Benar?
Baca juga: Penulisan "di" Tidak Selalu Dipisahkan, Ya!Â