Saya pun segera masuk ke dalam gerbong yang ditunjukkan  oleh petugas di stasiun yang cukup padat itu. Tempat duduk yang masih kosong segera saya cari. Setelah duduk dengan nyaman saya memperhatikan informasi pada layar monitor. Ada empat stasiun kecil yang harus dilewati sebelum tiba di Stasiun Klaten, yaitu Lempuyangan, Maguwo, Brambanan, dan Srowot.Â
Selama perjalanan, saya memperhatikan para penumpang lain yang rata-rata berombongan. Canda tawa mereka membuat saya ikut bahagia di Hari Idul Fitri tahun 2022 itu. Hati saya berbunga-bunga saat terbaca tulisan Stasiun Klaten di sisi kiri KA. Waktu berhenti hanya beberapa menit. Saya harus begegas turun.Â
Harapan ke Depan
Sebagai warga ber-KTP Kalimantan Timur, saya mengharapkan adanya KA di wilayah yang akan dijadikan IKN (Ibu Kota Negara). Di Kaltim, transportasi air sudah tersedia lengkap dari Kota Balikpapan menuju Kabupaten Penajam Paser Utara. Ada speedboat, kapal klotok (kapal kayu), dan kapal feri. Untuk  transportasi darat, akan dibangun jalan tol yang melewati jembatan Pulau Balang. Diharapkan sarana rel kereta api juga dibangun agar lebih lengkap. Ibu kota baru tanpa moda transportasi KA rasanya kurang lengkap. Â
Harapan lain, KA di Jawa semakin diperbanyak jalur-jalurnya sehingga para pemudik dari luar Jawa akan banyak pilihan saat tiba di kota kelahirannya. Kenyamanan dalam KA juga harus ditingkatkan. Selain tempat duduk yang nyaman dan ada colokan untuk charger HP, Â informasi seputar perkeretaapian Indonesia ditayangkan lebih banyak melalui layar televisi di dekat tempat duduk penumpang. Saya yakin, banyak warga dari luar Jawa yang belum tahu tentang KAI.
Banyak orang luar Jawa yang ingin mengenal wilayah-wilayah atau kota-kota yang dapat dijangkau dengan moda KA. Perjalanan melewati jalan tol sudah tdak asing bagi orang luar Jawa, Kalimantan khususnya. Namun, perjalanan menggunakan KA adalah pengalaman yang mewah dan akan menimbilkan kesan yang mendalam.
Penajam Paser Utara, 27 Septembee 2022Â