Mohon tunggu...
Supriyadi A Dasuki
Supriyadi A Dasuki Mohon Tunggu... -

Dosen Fisika FMIPA UNJ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Laboratorium Pembelajaran sebagai Sumber Inspirasi Guru Profesional

24 November 2014   12:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:00 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

1.Latar Belakang

Kurikulum 2013 menjadi harapan sekaligus hambatan bagi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Harapannya ingin menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembahasan tema-tema kontekstual dalam rangka mengembangakan seluruh aspek kecerdasan siswa—bukan hanya kognisi semata.

Hambatan muncul ketika sistem penilaian menuntut para guru menuangkan nilai siswa secara deskriptif kualitatif—tidak hanya dalam bentuk angka seperti sebelumnya. Karena takut salah—mungkin—format penilaian dirancang sedemikian kompleks sehingga memberatkan guru.

Dikhawatirkanformat-format itu dirancang secara teoretis dari belakang meja, belum melalui penelitian tindakan yang valid dan membumi—oleh orang-orang lapangan.

Sebagai tenaga profesional--sesuai dengan KKNI Jenjang-7--guru tidak hanya berperan sebagai pelaksana, tetapi juga mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya.

Diperlukan laboratorium pembelajaran sebagai sumber inspirasi dan dasar bertindak bagi para guru profesional. Ide-ide baru yang muncul tidak hanya berdasarkan teori tetapi sudah tervalidasi melalui kegiatan penelitian tindakan--yang sudah menjadi kebiasaan.

2.Pengertian

Laboratorium pembelajaran--selanjutnya disebut Lab. Pembelajaran--berguna untuk menguji model, strategi, metode, atau teknik pembelajaran. Lab. Pembelajaran didukung sumber-sumber belajar yang lengkap untuk menyediakan kondisi pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran yang diselidiki.

Lab. Pembelajaran bersifat realistik, ukuran dan bentuknya sama dengan kelas-kelas di sekolah. Dengan demikian guru-guru yang ingin menerapkan hasil-hasil penelitian--yang dilakukan di laboratorium itu--tidak akan mengalami banyak kesulitan.

Lab. Pembelajaran bisa dimiliki oleh Jurusan, Fakultas, Pusat Sumber Belajar, dan Pendidikan Profesi Guru di LPTK; dan juga KKG/MGMP di lapangan.

Subyek penelitian di Lab. pembelajaran adalah siswa riil. Kegiatan penelitian bersifat real time, artinya sesuai dengan rencana tahunan maupun semester pembelajaran sekolah. Maksudnya agar siswa yang terlibat sebagai subyek dalam penelitian pembelajaran tidak dirugikan. Penelitian di lab. Pembelajaran diakukan terus-menerus sepanjang waktu.

Pembelajaran yang berlangsung di Lab. Pembelajaran diharapkan merupakan pembelajaran ideal untuk mencapai berbagai tujuan pembelajaran.

Wujudkanlah segala teori dan inovasi pembelajaran di Lab. Pembelajaran agar mudah di-diseminasi dan di-duplikasi oleh teman-teman guru di lapangan.

3.Revitalisasi KKG/MGMP

Lab. Pembelajaran dapat digunakan untuk me-revitalisasi kegiatan KKG/MGMP. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kegiatan KKG/MGMP selama ini sudah matisuri; programnya tidak jelas, dan pesertanya tidak disiplin. Mereka sering menghabiskan waktu untuk saling menunggu, dan setelah semua berkumpul waktunya habis—terus pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun