Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Buyung Nurman Memaparkan Kejayaan Masa Lalu Dusun Lubuk Langkap

29 Januari 2021   00:35 Diperbarui: 29 Januari 2021   06:22 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri, Buyung Nurman

Bismillah,

     Lubuk Langkap yang juga terkenal dengan nama Tanjung Baru merupakan salah satu dusun di pemerintahan Suka Maju Kecamatan Air Nipis Bengkulu Selatan, yang berjarak lebih kurang 30 Km dari kota Manna ibukota kabupaten Bengkulu Selatan. Video berikut mencoba melihat dari dekat dusun Lubuk Langkap yang kini terkenal menjadi tempat wisata Mandi. Berikut penuturan Buyung Nurman tentang Kejayaan Masa Lalu dengan gaya penulis.


Kali ini penulis tidak akan membahas hal ikhwal asal usul  Lubuk Langkap, melainkan menguraikan era kejayaan Lubuk Langkap di masa lalu.

Banyak yang menyebabkan dusun Lubuk Langkap menjadi jaya di masa lalu, dari sekian hal yang banyak itu paling tidak  ada dua yang paling spektakuler.

Pertama.  Terpilihnya Wamaluddin Bedurat sebagai Depati di tahun 70 an awal.


Kedepatian Suka Negeri masa itu dulu terdiri dari banyak dusun, sebut saja  Palak Bengkerung, Suka Negeri, Muara Tiga, Pino Baru, Suka Jaya, dan Arisan Tinngi, serta Tanjung Tengah.
Pada pemilihan saat itu cukup menegangkan karena Wamal melawan calon kuat berasal dari dusun besar Palak Bengkerung, tapi dengan tim pemenangan yang piawai akhirnya Wamal menang dan di lantik sebagai Depati Suka Negeri.
Oleh karena Depati berdomisili di Lubuk Langkap, otomatis pusat pemerintahan juga mengikuti tempat tinggal Depatinya. Hal ini perna penulis sampai kan sewaktu pelepasan jenazah Alm. Wamaluddin Bedurat beberapa tahun lalu.

Disinilah penulis melihat betapa hebatnya Lubuk Langkap, kenapa tidak, orang-orang dari Palak Bengkerung sampai Tanjung Tengah di luar Sukarami berdatangan ke Lubuk Langkap untuk mengurus beraneka ragam baik urusan pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan sosial dan lainnya. Para tamu dari mana-mana berdatangan tidak hanya petugas pemerintahan dari berbagai tingkat, tetapi juga para Ilmuwan, mubaligh dan lain-lain. Marga di hapus sejak tahun 1982.

Masih segar dalam ingatan penulis miskipun masih kecil. Ada Tim ekspidisi Bogor (dugaan mungkin dari LIPI)  ada tim dari kehutanan yang memetakan batas hutang lindung Bukit Riki bahkan ulama besar bernama Sarimuddin dan masih seabrek lainya.


Terbayang di pelupuk mata penulis tim ekspidisi ini banyak sekali mengambil dan membawah berbagai jenis binatang kecil, serangga, dan bermacam-macam species tumbuh-tumbuhan dari hutan Lubuk Langkap.

Kedua.  Eksisnya Orkes Melayu Muhammadiyah Tanjung Baru.   Di saat dusun-dusun besar lainya di Marga Seginim dan bahkan marga lain belum memiliki musik,  Lubuk Langkap dusun di ulu itu sudah punya peralatan hiburan berupa musik yang lengkap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun