Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Lagi Kalian Sakiti Hati Kami

27 Juni 2020   07:00 Diperbarui: 27 Juni 2020   10:33 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Mari bersyukur atas segala nikmatbyang kita terima dari Allah dengan membaca Alhamdulillah. Mari berselawat kepada nabi sebagai tanda terima kasih kepada beliau "Allahumma shaliala Muhammad". Kata yang ingin kita bahas kali adalah sakit hati. Tulisan ini ingin memaparkan seputar tujuan pendirian negara yakni mari tidak saling menyakiti sesama anak bangsa.

Salah satu tujuan negara kesatuan republik Indonesia adalah memajukan kesejahteraan umum. Yang dimaksud dengan kesejahteraan di sini adalah perasaan senang, tidak saling usik, tidak saling ganggu.

Hati itu sangat penting

Nabi Muhammad saw pernah bersabda yang mahfumnya "Di dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging yang apabila ia sehat maka akan sehatlah semua badan, tetapi jika ia sakit maka sakitlah semua badan, itulah hati".  HR Muslim.

Hati, di sini berisi rasa. Rasa gembira, rasa bersyukur, rasa tersinggung, rasa dendam, marah dan sebagainya. Karena itu urusan hati, ini harus hati-hati. Karena salah menjaga hati akan menyebabkan banyak yang sakit hati.

Mengapa Pancasila dan hati?

Bangsa Indonesia itu adalah bangsa yang punya hati, punya agama, punya ketuhanan yang mahaesa, punya perasaan, punya persatuan dan lain-lain. Maka ketika Pancasila mau diutak-atik sesuai dengan pasal 6 RUU HIP semua bereaksi karena itu mengganggu kami rakyat kecil yang punya hati. 

Kami berkryakinan bahwa yang mengusulkan RUU itu hatinya ada masalah atau karena tiada hati atau karena kurang hati-hati atau busuk hati. Semoga saja hati kalian.baik-baik saja. 

Kami yang berada di daerah seperti Palembang sejak lama mendengar, membaca tentang RUU tersebut. Wajar saja jika kami meradang, kami sakit hati, kami dongkol hati. Kami jadi hilang kepercayaan atau trust kepada kalian wakil rakyat di lembaga terhotmat. Kenapa? Dalam keadaan pandemi  ini kalian tega-teganya membuat RUU Haluan Ideologi Panca sila.

Pancasila itu sudah final

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun