Kondisi sosial dan kesehatan
Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kondisi sosial yang beragam dan ini semua berkaitan dengan kesehatan. Perbedaan umur akan mempengaruhi kerentanan terhadap penyakit. Â Umur yang sudah lebih tua berpeluang mengidap penyakit degeneratif.
Perbedaan sosial ekonomi mempengaruhi derajat kesehatan melalui perbedaan pangan dan gizi. Ada yang sakit karena kelebihan gizi. Ada yang sakit karena kekurangan gizi.
Perbedaan jenis kelamin menyebabkan perbedaan peluang mengidap penyakit tertentu. Para wanita cenderung mengidap meom dan kanker payudara. Para lelaki cenderung penyakit prostat. Lelaki juga banyak merokok dibanding wanita karena itu mereka lebih banyak yang mengidap sakit paru.Â
Perbedaan mata pencaharian menyebabkan perbedaan jenis penyakit yang diidap. Penyakit yang diderita oleh tukang ojek beda dengan penyakit yang diderita oleh petani atau pekerja tambang.
Penyakit yang diderita orang kaya berbeda dengan penyakit yang diderita orang miskin. Walau tidak bersifat hitam putih.
Perilaku dan Kesehatan
Perilaku manusia tidak sama terhadap kesehatan. Ada manusia yang berperilaku hidup bersih, rapi, disiplin dan bersifat terbuka. Ada juga manusia yang hidup kotor, tidak disiplin, tidak tenang, mudah marah dan sebagainya.
Manusia yang hidup bersih dan bersifat terbuka jauh lebih sehat dan bahagia dibandingkan dengan mereka yang hidup jorok dan bersifat tertutup. Mereka yang hidup bersih dan memakan pangan yang sehat serta menjalankan perintah agama jauh lebih sehat dibandingkan mereka yang hidup kotor dan tidak menjalankan perintah agama.
Budaya dan KesehatanÂ
Aspek budaya juga penting dalam menentukan derajat kesehatan. Manusia yang berbudaya  hidup bersih dan sehat serta mudah bergaul dengan orang lain akan jauh lebih sehat dibandingkan mereka yang berbudaya hidup kotor dan tertutup.