Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Thawab dan Sa'i dalam Ibadah Umroh Sarat Makna

31 Agustus 2022   07:56 Diperbarui: 31 Agustus 2022   11:47 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Ibadah dalam islam sarat makna.Semua pelaku memperoleh hikmah dari amal ibadah yang dilakukannya jika itu dilakukan dengan khusuk dan ikhlas karena Allah. Banyak literatur yang menjelaskan hikmah, makna ibadah umroh. Ada yang menyatakan bahwa ibadah umroh merupajan ibadah sunat tapi diperintahkan seecara bijak oleh Allah dalam alquran. 

Thawab

Thawab merupakan kegiatan mengelilingi kakbah sebanyak 7 keliling dengan arah anti jarum jam . Ternyata semua benda di langit fan bumi mengikuti keteraturan searah anti jarum jam. Tetapi bagi penulis thawab   itu adalah sindiran dari Allah kepada penulis bahwa dirinya selama hidup selalu membuat angka NOL.

Penulis kemaren sore mengelilingi kakbah sambil berzikir dan berdoa. Demikian juga sai antara bukit Safa dan Marwah juga membentuk angka NOL. Kenyataannya memang demikian karena hari-hari memang penulis memulai hari dengan membuka jendela, pintu, buka pintu WC, membuka pintu pagar, pintu kendaraan, pintu kantor dll. Ternyata bentunya semua adalah angka NOL.

Kecuali angka NOL itu digandengi oleh Alllah yanh disimbolkan oleh penempatan Allah sebelum angka NOL maka akan ada makna, pahaka,  dicatat sebagai amal kebaikan. Jika angka NOL itu tanpa dilakukan karena Angka 1 maka tak ada nilainya. Buka pintu nilainya kelipatan angka 10, buka hati, mata, tangan karena Allah punya nilai minimal 10 atau kelipatan angka 10. Semakin ikhlas semakin banyak catatan pahalanya. 

Selama ini

Selama ini penulis adalah contoh manusia yang kurang mempedomani sifat-sifat yang diajarkan dalam ibadah umroh. Pagi siang malam, 7 hari seminggu, 30 hari sebulan, setahun 35r atau 365 hari sering melupakan Allah secara hakikat. Penulis memang berbuat baik tetapi tercampur riyak dan sombong. Penulis memang solat tapi hati tidak ikut solat. Solat jarang menangis. Pada hal kalau ikut nabi insyaa Allah bisa menangis. Merasa diawasi oleh Allah, mengatakan pada diri bahwa setiap hari adalah hari terakhir, solat terakhir.

Allah beri air zam-zam

Hidup ini adalah adalah cobaan dari Allah untuk menguji apakah amalan kita baik atau tifak, apakah syukur atau kufur.  Jika kita mempedomani sifat thawab dan sai naka kita pqsti diberi oleh Allah sumur zam-zam yang Maha baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun