Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orang Kayalah yang Dibantu Orang Miskin

10 Mei 2022   07:23 Diperbarui: 10 Mei 2022   07:54 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang miskin juga yang memperbaiki kendaraan yang rusak, orang miskin juga yang memompa ban kendaraan jika bocor atau rusak. Dalam kesempatan lain orang miskin membantu keluarga penulis untuk mengantar belanjaan di toko, dari pasar, dari warung, dari kota lain. Pendek kata orang miskinlah yang banyak terlibat dalam kehidupan penulis.

Upah

Apakah penulis sudah memberikan upah yang layak kepada orang miskin? Belum pernah. Hiks hiks. Orang miskin tak pernah penulis beri upah yang layak karena penulis juga tak mampu melakukan hal itu. Dalam mencuci mobil orang miskin hanyak nemperoleh sangat sedikit upah karena mereka sendiri memang minta sedikit. Walau penulis lebihkan bayaran tetap saja upah itu tak layak.

Dalam memelihara rumah penulis dan keluarga juga tak pernah memberi upah yang memadai krpada para pembantu rumah tangga. Kenapa? Karena mereka sendiri minta upa sedikit. Demikian juga para tukang rumah. Mereka juga tak meminta upah yang banyak.

Jika ditimbang

Jika ditimbang antara upah dan sumbangan orang miskin kepada keluarga penulis maka upah untuk orang miskin sangatlah sedikit dibanding dengan sumbangan tenaga yang mereka berikan kepada keluarga penulis. Setiap hari mereka kerja keras tetapi upah yang mereka minta hanya alakadarnya. Walau kita tambah upahnya tetap saja tak seimbang. Mengapa tak seimbang? Karena peran pekerjaan mereka kepada keberlangsungan kehidupan keluarga penulis jauh lebih besar dari upah yang mereka terima. Habis mau bagaimana lagi para pembantu juga bahagia kerja dengan keluarga penulis.

Jayalah kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun