Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sempurnakan Islam Kita dengan Umroh dan Haji

4 Mei 2022   06:12 Diperbarui: 4 Mei 2022   07:40 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Pagi ini teringat perjalanan hidupku dan keluarga - istri yang saya panggil genma alias grand mother cucu cucuku 30an tahun yang lalu. 

Pada waktu saya membawa mereka ke Inggeris untuk mendampingiku bersekolah di sana, saya berkeinginan kuat untuk melakukan umroh ke tanah suci. Tulisan ini mengupas alasan mengapa kita perlu umroh dan haji ke tanah suci.

Pemahaman saya

Saya bersekolah dasar di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Tanjung Baru Air Nipis Bengkulu Selatan Bengkulu. Ayahku membawa saya kecil ke sekolah. 

Di sekolah itu saya merasa dekat dekat kisah nabi, dekat dengan islam. Dekat dan faham rukun iman dan rukun islam. Salah satu rukun islam yang merasuk ke dalam jiwa saya adalah Haji dan umroh. Saya belum tahu bagaimana saya bisa ke sana, kapan saya ke sana.

Setelah tiba di Inggeris untuk sekolah pada tahun 1980an akhir banyak teman yang pulang ke tanah air  manakala libur setelah setahun berada di negeri pangeran Charles itu. Saya malahan berkeinginan kuat untuk umroh ke tanah suci. Di samping doa saya dan istri berusaha mencari rezeki. 

Alhamdulillah ada banyak jalan untuk ke tanah suci. Kami membawa anak dua. Anak sulung umur 3 tahun dan adiknya umut 1 tahun.

Umroh bagi saya dan istri kala itu adalah upaya menyempurnakan islam. Kenapa? Karena solat baru tiangnya. Syahadat adalah pondasi. Puasa adalah dinding. Zakat adalah perhiasannya. Sementara umroh dan haji adalah kesempurnaan bangunan islam kami.

Kerinduan datang lagi

Pada tahun 2001 saya berkesempatan untuk huruj fisabilillah dengan sejumlah teman ke negeri gajah putih (Thailand) dan Malaysia. Saya dan teman-teman berada di Thailand Selatam meliputi Sungai Kolok, Ya'la, Tanah Merah dan sekitarnya selama 30 hari. 

Kami pindah dari desa ke desa dari masjid ke masjid selama waktu itu. Waktu itu musim haji. Kami menyaksikan orang berkorban sendiri sendiri dan mencari tamu untuk diajak makan ke rumah mereka. Saya rindu sekali untuk berhaji ke tanah suci.

Kerinduan saya ke tanah suci itu saya utarakan kepada istri saya. Dia menganggap ide itu baik tetapi belum memungkinkan karena situasi keuangan RT kami jauh dari mencukupi. 

Kala itu ada kredit rumah, ada kredit mobil, ada adek uang masih kuliah dan anak anak yang bersekolah mahal. Tetapi saya tetap nekad untuk mendaftar di Bank khusus untuk haji di suatu Bank di sekitar UNSRI.

Berangkat haji

Setelah 17 bulan menabung diiringi air mata tiap hari dan membuat nampan masakan ke mesjid sebagai ajang "menyogok" Allah maka pada Desember 2003 dan 2004 kami berangkat menuaikan haji ke tanah suci. Suatu perjalanan yang "tidak mungkin" terjadi tetapi itu terjadi. Istri saya bersimpuh meminta maaf kepada saya karena tidak percaya kita berangkat haji kala itu.

Kala itu saya, istri dan anak berangkat  mengunjungi ayah dan ibu di bengkulu untuk pamit. Kepada ayah dan ibu saya janjikan akan memberangkatkan mereka dalam program umtoh ramadhan pada tahun berikutnya. Ternyata bebar pada ramadhan 2005 ayah ibu kami berangkatkan umroh ramadhan yang fadhilahnya sama dengan berhaji bersama rasulullah.

Umroh berikutnya

Saya dan istri meminta lagi kepada Allah untuk berumroh ramadhan setelah lama tak berumroh. Alhamdulillah itu kami peroleh setelah kobtrak sata selesai menjadi dosen di UPSI Tanjung Malim Perak Malaysia antara tahun 2008-2011. Saya dan istri umroh ke tanah suci di akhir ramadhan tahun 2011.

Pada tahun 2013 saya dan istri berkeingina lagi untuk umroh kali ini ingin mengajak ibu, anak-anak dan menantu serta cucu. Alhamdulillah itu terwujud pada tahun 2014 akhir dan pulang Januari 2015. Kala itu mantu baru satu dan cucu dua. Jumlah rombongan kami ada 11 orang meliputi ibu, penulis, istri, 5 anak, 1 mantu dan 2 cucu.

Himbauan kepada pembaca

Kepada pembaca yang muslim penulis ingin menghimbau agar menyempatkan diri anda dan keluarga untuk melakukan umroh minimal 1 kali seumur hidup, haji 1 kali. Jika tidak memungkinkan berhaji maka pilihpah unroh ramadhan. Yakinlah bahwa islam kita akan Allah sempurnakan jika kita menyempatkan untuk berumroh dan berhaji. Mulailah dengan niat yang kuat, menangislah pada Allah.

Berumroh tak pernah rugi. Jika kita niskin Allah akan kayakan lagi dengan kita melaksakanan umroh. Jika kita  banyak dosa Allah akan ampuni dan hapus jika kita berumroh. 

Hanya dengan kesempurnaan rukun islam maka islam kita akan sempurna. Balasan melaksanakan umroh dan haji tidak ada kecuali surga. Ketahuilah dunia ini tidak ada apa-apanya dibandingkan surganya Allah swt yang penuh dengan kenikmatan yang abadi abadi. Kenikmatan dunia hanya sementara dan semu.

Jayalah kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun