Mohon tunggu...
Cerita Pemilih Pilihan

Pertaruhan Prabowo di Pilpres 2019

22 April 2017   10:06 Diperbarui: 22 April 2017   19:00 1378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Baru saja Indonesia dan Jakarta pada khususnya melewati sebuah ajang Pilkada yang menguras Emosi, Tenaga, Jiwa. Perhelatan yang seharusnya cuma jadi "urusan" dalam kota Jakarta sendiri malah terbawa-bawa sampai tingkat Nasional. Sampai keluar kalimat "Pilkada rasa Pilpres". Tidak salah memang kalimat itu, dimulai dari Partai-partai pengusung yang kurang lebih sama bersaing pada Pilpres lalu, Demokrat yang non blok, dan "Backing-an" yang ada dibelakang masing-masing Paslon. Polemiknya juga tidak sederhana, banyak kepentingan, banyak faktor Agama, faktor SARA, dan pada akhirnya selalu ada yang kalah dan ada yang menang.

Kalau kita bilang Pilkada kali ini sangat besar efeknya, tunggu dulu, Pilpres 2019 akan jadi ajang yang jauh lebih besar daripada ini. Saat Prabowo turun gunung untuk deklarasi Anies dan Sandi beberapa waktu lalu, beliau sempat mengucapkan, 'Kalau ingin Prabowo jadi Presiden, menangkan Anies-Sandi!'. Sedangkan Jokowi yang notabenenya Presiden yang baru 1 kali menjabat Presiden, hampir pasti diusung lagi oleh Partai-Partai pendukungnya. Maka kesimpulannya hampir sangat dipastikan, akan ada Jokowi vs Prabowo jilid 2. Terserah mau dikasih judul apa, Pilpres 2019: The Revenge of Prabowo, Pilpres 2019: The Second Attack, apapun itu, kita akan melewati sebuah pertandingan ulang yang jauh lebih seru.

Nah, yang menarik, ada banyak prediksi kalau persaingan mereka terulang kembali, ada yang bilang kali ini Prabowo yang menang karena banyak yang kecewa dengan Jokowi, ada juga sebaliknya, Jokowi tetap Presiden karena kerjanya untuk Indonesia betul-betul dilakukan terutama di daerah-daerah "pinggiran" Indonesia. Jadi kita akan melihat media-media di Indonesia kembali penuh dengan black campaign, perang antar media, dan perang antar social media, menarik atau melelahkan.

Lalu Pilkada Jakarta kemarin memenangkan Anies dan Sandi, maka jalan untuk Prabowo sebagai Presiden akan dipermudah. Pengertian yang menurut saya salah. Justru pertaruhan Prabowo dimulai. Ketika Orang yang diusungnya berhasil menjabat, maka ada sekitar 2 Tahun untuk Anies dan Sandi membuktikan kinerjanya sebelum Pilpres dimulai. Masyarakat lah yang akhirnya menentukan baik tidaknya setelah "utusan" Prabowo ini menjabat, kalau berjalan baik, maka kemungkinan akan berbanding lurus dengan pengumpulan suara pendukung Pilpres nanti. Tapi kalau dalam 2 Tahun tidak ada tanda-tanda lebih baik dari yang sebelumnya, masyarakat mungkin akan berpikir ulang siapa yang pantas jadi pemimpin negara ini.

Adalagi sosok Anies, yang diusung Prabowo akhirnya akan menjabat Gubernur Jakarta. Dimanakah kaki Anies akan berdiri nantinya? Pernah berada di bawah kepemimpinan Jokowi dan Prabowo tentu menjadi dilema. Karena Ahok yang dulu diusung oleh Prabowo akhirnya "membelot" maka disingkirkan oleh pihak-pihaknya. Ini juga menarik untuk ditunggu. Akankah Anies melancarkan jalan Prabowo dan menjadi salah satu penentu kemenang Prabowo, atau nonblok karena tidak berpartai, tapi siap-siap untuk dihadang Gerindra bila tak sejalan, bukankah itu yang terjadi kepada Ridwan kamil.

Pilpres 2019 dikatakan menarik, karena persiapannya sudah dilakukan jauh dari sebelum lonceng pencalonan dimulai. Disatu sisi Prabowo dan Partainya dengan segala upayanya banyak bergerak dan mengumpulkan pendukung dari perhelatan Pilkada DKI, disisi lain Jokowi merebut hati rakyat dengan kuis dan sepedanya. Patut ditunggu. 

Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun