Beberapa saat lagi, Timnas Indonesia U-16 akan meladeni Iran pada laga pembuka Grup C Piala AFC U-16 2018 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Jumat sore (21/9/2018).
Karena prestasi Iran, ada yang mengistilahkan laga nanti ibarat pertarungan David melawan Goliat.
Memang, secara umum, Iran memiliki keunggulan dari sisi postur tubuh yang lebih tinggi dan memiliki kolektivitas tim serta transisi permainan yang sangat baik. Lalu, apakah karena prestasi dan keunggulan Iran, menjadikan Timnas U-16 mustahil minimal menahan imbang atau bahkan dapat menggulingkan Iran.
Rasanya, menganalogikan pertarungan Iran kontra Indonesia bak David vs Goliat terlalu berlebihan. Sebab,Timnas U-16 Indonesia, baru saja menjuarai Piala U-16 AFF 2018.
Bahkan selama persiapan jelang laga nanti, pasukan Fakhri sudah berada di Malaysia sejak 29 Agustus lalu. Melakukan pemusatan latihan dan melakoni tiga laga uji coba dengan hasil tidak tersentuh kekalahan.
Korban Bagas dan kawan-kawan, Tim U-17 Sime Derby FC dan U-17 Felda FC dikandaskan masing-masing dengan skor 4-0 serta 5-0.
Sementara, hasil imbang 3-3 diperoleh saat partai  terakhir lawan timnas U-16 Oman, yang juga menjadi peserta Piala U-16 Asia 2018.
Di sisi lain, pelatih timnas U-16 Iran, Abbas Chamanian, juga mengaku sudah sangat mengenal permainan Indonesia.
Abbas menilai Indonesia mempunyai pertahanan dan organisasi permainan yang apik, sangat terencana dalam menyerang, serta bermaterikan pemain-pemain cepat.
Atas penilaian pelatih lawan terhadap Timnas U-16, maka laga nanti akan membuktikan, apakah penilaian bak laga David vs Goliat akan terbukti?
Kecerdasan dan kesungguhan Fakhri dan tim dalam mengelola Timnas U-16 yang selalu menurunkan tim terbaik, akan memberikan jawaban di lapangan, bahwa Timnas U-16 Indonesia mampu mengimbangi bahkan bukan mustahil memenangi laga.
Ayo Bagas, Supriyadi dan seluruh penggawa U-16, sengat Iran!
