Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ayo Kemenpora, Putar Kompetisi Berjenjang Semua Cabang Olahraga, Jangan Hanya Recoki Sepak Bola!

13 April 2018   08:45 Diperbarui: 13 April 2018   09:28 1341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak berdiri 19 April tahun 1930 hingga menjelang usia yang ke-88 tahun, menyoal penanganan pemain usia dini dan muda yang menjadi pondasi lahirnya timnas handal, tidak pernah kunjung terprogram, namun Kemenpora justru memiliki program jitu di usia ini.

Apakah kini Kemenpora sudah menjadi PSSI? Kalau begitu, Kemenpora juga sah memutar kompetisi semua cabang olahraga!

Memang tahun 2018 ini, program dan agenda timnas mulai dari U-16, U-19, U-23, dan timnas senior sudah di depan mata. Belum lagi program Liga dan Piala PSSI, progam HUT PSSI, namun tetap saja program usia dini dan usia muda selalu terpinggirkan.

PSSI ke mana ya? Sepakbola usia dini dan muda tidak pernah serius diurus. Kabarnya PSSI, sedang melakukan program afiliasi SSB di semua porvinsi Indonesia. Tapi program afiliasi itu sudah sampai mana?

Bagaimana pula program pembinaan, pelatihan, hingga kompetisi berjenjang usia dini dan muda yang pastinya, wajib melibatkan Sekolah Sepakbola (SSB). PSSI benar-benar tidak berarah dalam hal ini.

Sayang, PSSI sebagai satu-satunya organisasi resmi sepakbola di Indonesia, memiliki kepanjangan tangan 34 Asosiasi PSSI Provinisi (Asprov), 416 Asosiasi PSSI Kabupaten (Askab), dan 98 Asosiasi PSSI Kota (Askot), hanya sibuk mengurusi dirinya sendiri di PSSI pusat.


Sibuk dan tarik ulur program timnas, sibuk dan tarik ulur pelatih timnas, dan sibuk dengan Liga profesional yang ada duitnya. Lalu, untuk apa 34 Asprov, 416 Askab, dan 98 Askot yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai kepanjangan tangan PSSI di daerah?

Tidak sehat

Bahkan, akibat dari tidak seriusnya PSSI memprogram pembinaan usia dini secara berjenjang dan berkesinambungan, pihak swasta yang gerah akan penelantaran PSSI di sektor usia dini dan muda ini, saling berebut kue kompetisi.

SSB yang secara regulasi PSSI sewajibnya terafiliasi ke Askot dan Askab di seluruh Indonesia. Dibina dan berkompetisi secara berjenjang mulai dari tingkat Askot-Askab, Asprov hingga tingkat nasional, semakin tidak berarah kiblatnya akibat ketidakjelasan program afilisasi, pembinaan dan kompetisi resmi dari PSSI.

Buntutnya, ada festival antar SSB U-12 mulai dari tingkat kota, kabupaten hingga tingkat nasional, namun bukan program resmi PSSI dan juaranya mewakili Indonesia ke tingkat dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun