Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Zona Nyaman; Benarkah Tidak Aman?

29 Maret 2024   23:20 Diperbarui: 29 Maret 2024   23:23 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh sebab itu, proses refleksi perlu dilekatkan dalam setiap manusia dalam menghadirkan zona nyaman dalam menjalankan interaksi sosialnya. Sehingga guncangan dalam perjalanan selalu dibaca sebagai proses yang wajar. Karena perjalanan yang dilalui dalam kehidupan manusia memang ada naik dan turun, ada ombak dan badai, ada hujan dan panas. Memang proses menarik pandangan atas tantangan perjalanan dari yang cenderung negatif kepada pergeseran kearah positif membutuhkan atribut manusia yang cukup dan memadai. Tetapi dengan terus bergeraknya manusia menuju perjalanan yang menjadi fitrahnya pada akhirnya akan menemukan jawabannya sesuai kadarnya masing-masing.

Gambaran yang singkat dari paparan diatas, mungkin dapat kita ambil kesimpulan dengan sederhana bahwa zona nyaman bisa menjadi tidak aman jika paradigma yang dibangun dengan pendekatan statis. Namun sebaliknya zona nyaman bisa dimaknai sebagai kondisi yang aman sekaligus nyaman jika kita lihat dalam pandangan yang dinamis. Mengapa mungkin karena zona nyaman selalu banyak kemungkinan, yang dipengaruhi oleh sudut pandang manusia. Dengan demikian menjadikan zona nyaman sebagai kondisi yang menakutkan sekaligus tidak aman perlu kita perbarui. Memperbarui pandangan dalam melihat dan membaca zona nyaman adalah upaya menghidupkan eksistensi kedirian manusia. Kedirian manusia yang terus bergerak dari kesempurnaan yang satu menuju kesempurnaan yang lain adalah jawaban atas fitrah kemanusiaan yang pasti aman.                                  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun