" Seandainya hanyalah ada satu susastra atau kitab suci yang memberitakan kemuliaan -- maka sudah pasti tidak terjadi kebingungan. Namun kenyataannya tidaklah demikian. Dengan adanya sekian banyak kitab suci, susastra, maka kemuliaan seolah-olah berada dalam gua - tempat tersembunyi - dan mesti ditemukan."
- Kitab Sara- Samuccaya (Dikutip dari Pustaka Suci Hindu, terjemahan baru oleh Anand Krishna)
Malam rabu menjadi menarik sekali mengikuti pendalaman Bhagavad Gita langsung dari Anand Ashram Ubud (www.ubudashram.org). Kali ini melanjutkan pembahasan dari Percakapan Kesepuluh, dari sloka ke 12-22.
Bagaimana kemuliaan Gusti tak dapat dijelaskan. Kekuasaan-Nya meliputi seantero alam semesta. Dicontohkan pula bagaimana leluhur kita melihat kemuliaan Gusti lewat segala wujudNya, baik yang bergerak maupun yang terlihat diam. Semua adalah manifestasi Yang Tunggal.
Manusia jangan sampai melupakan kemanusiaannya. Jangan menjadi manusia namun bersifat Danava atau mahkluk rendahan yang hanya mengagungkan dan berkesadaran materi semata.
Konsep Tri Hita Karana menjadi sebuah laku bagi orang Bali untuk selaras dengan kehidupan ini. Sebuah ajaran yang mesti dilakoni mulai dari hal kecil, contohnya menghormati air. Jangan menyia-yiakan minuman dan makanan yang ada.
Bayangkan jika kita mengalami kesulitan air, maka kehidupan akan berubah menjadi sebuah kematian.
Lewat pendalaman ini kita bisa mengerti dan memahami cara pandang yang luas dari leluhur kita. Sebuah pesan kearifan yang masih sangat bisa diaplikasikan dalam keseharian hidup kita. Sebuah tuntunan praktis yang bisa mengantar kita menuju kemuliaan diri kita.
Seperti apa yang telah dilakukan oleh Perdana Menteri India, Jawaharlal Nehru yang mengatakan,
"Â Bhagavad Gita memberi landasan spiritual bagi keberadaan umat manusia. Ia adalah panggilan (bagi seluruh umat manusia) untuk berkarya dan menunaikan kewajibannya di dunia dengan tetap memperhatikan tujuan spiritual semesta yang jauh lebih penting dan mulia."
Seruan panggilan untuk mendalami Gita telah disampaikan. Bukan hanya sekali maupun dua kali namun akan terus dihaturkan. Dan lewat pendalaman rutin dan juga lewat channel @AnandKrishnaIndo di You Tube, semoga makin banyak hati yang terbuka untuk ikut menyambut tujuan spiritual semesta yang mulia.
Rahayu...
Bukit Pelangi, 18 Juni 2019